PWMU.CO – Ada-ada saja sekolah inspiratif ini. Dalam rangkaian acara class meeting, SD Muhammadiyah 15 Surabaya mengadakan lomba dengan peserta para guru, Jumat (8/12).
Para ibu guru mengikuti lomba tarik tambang sedangkan para bapak guru mengikuti lomba futsal dengan mengenakan sarung.
Salah seorang guru kelas 3 Kihajar Dewantara, Hartatikningsih, mengatakan bahwa lomba dengan peserta para guru sangat menarik. “Aduh-aduh Ustadz seru sekali, tarik tambang kali ini jumlah pesertanya satu kelompok 15 orang. Awalnya hanya 10 orang. Kita usul ke panitia agar ditambah. Alhamdulillah dikabulkan,” ujarnya.
Suara gemuruh anak-anak membuat semangat gurunya untuk bertanding. “Ayo Us.. tarik. Tarik yang kuat, biar nanti menang,” sahut siswa Kelas 5 Buya Hamka, Athalah Akbar.
Lomba tarik tambang ini, terbagi dua kelompok yaitu guru kelas dan guru bidang studi. Awalnya guru kelas kalah, tapi di babak kedua dan ketiga menang. “Alhamdulillah, meskipun lawan badannya besar-besar dan kuat, kita akhirnya menang,” sambung Tatik sambil ngos-ngosan habis bertanding.
Sementara itu, dalam lomba futsal, para peserta harus berjoget jika operator menekan bunyi musik balasan lagu jaran goyang. Jika musik dimatikan, baru pertandingan dimulai lagi. Wasit sebagai pemimpin futsal diambilkan dari tim security sekolah, agar bisa adil dan fair play.
“Susah menjadi wasit di perlombaan kali ini. Karena terkadang bola masuk ke sarung peserta lomba dan dibawa lari sampai ke gawang. Akhirnya gol. Pemain pun sulit menendang bola, terkadang terjerat hingga sarungnya lepas. Sehingga wasit harus jeli dan teliti,” kata wasit futsal M. Yunus.
Dalam perlombaan futsal ini, tim terbagi dua yaitu tim merah, guru yang sudah berkeluarga dan tim biru, guru yang masih bujang. Pertandingan ini dimenangkan tim merah.
“Saya berharap kegiatan ini dipertahankan, dan ditambah lomba sunggi tempeh (junjung nampan) dan pegang belut. Biar tambah seru Ustad,” ujar guru BTQ (Baca Tulis Al Qur’an) Limas, Sri Ambarwati, (Ali Shodiqin/Ilmi)