PWMU.CO – Menjelang Peringatan Hari Ibu yang jatuh 22 Desember, puluhan siswa SD Al-Islam Muhammadiyah Cerme mendatangi Kantor Pos Kecamatan Cerme, Jumat (8/12/17). Mereka bermaksud mengirim surat untuk ibunya.
Salah seorang guru Isa Ansori menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi siswa dalam mengungkapkan perasaan kepada bunda mereka. Alhasil, orang tua mereka mengaku bangga dan haru membacanya.
Salah satunya ibunda Rahayu Try Lestari. Dia mengaku terharu. Pasalnya di pagi hari anaknya, Alvian Kaka Ihsani Muhammad ngambek dan cukup membuat kesal. “Eh.. siang hari dapat surat dari anak tersayang. I love you full anakku,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadzah Nur Hidayati mengatakan agar berasa surpraise, sengaja anak-anak diajak untuk menyimpan rahasia. Anak-anak berkunjung ke kantor pos dan berkirim surat dengan catatan tidak boleh bilang ibunda.
“Adakah perjuangan paling berat seorang anak untuk ibunnya atau yang menyamainya? Begitulah kami pertanyakan kepada anak didik kami. Kesimpulanya adalah bahwa orang tua kita adalah segala-galanya di dunia ini. Hari ini Kami sebagai guru bangga kepada anak didik kami,” kata Ustadzah Nur Hidayati.
Dia mengaku mendapat banyak respon positif dari para wali murid. Mereka sangat terkejut dan haru ketika surat yang diterima adalah buah tulisan anak mereka.
“Banyak orang tua yang melaporkan haru dan bangga di Grup Paguyuban. Mereka saling berkomentar meluapkan perasaanya ketika membaca surat anaknya. Kami senyum-senyum membacanya dan gembira bukan kepalang, turut merasakan apa yang mereka rasakan,” ungkapnya. (Hafid/Ilmi)
PWMU.CO – Menjelang Peringatan Hari Ibu yang jatuh 22 Desember, puluhan siswa SD Al-Islam Muhammadiyah Cerme mendatangi Kantor Pos Kecamatan Cerme, Jumat (8/12/17). Mereka bermaksud mengirim surat untuk ibunya.
Salah seorang guru Isa Ansori menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi siswa dalam mengungkapkan perasaan kepada bunda mereka. Alhasil, orang tua mereka mengaku bangga dan haru membacanya.
Salah satunya ibunda Rahayu Try Lestari. Dia mengaku terharu. Pasalnya di pagi hari anaknya, Alvian Kaka Ihsani Muhammad ngambek dan cukup membuat kesal. “Eh.. siang hari dapat surat dari anak tersayang. I love you full anakku,” tuturnya.
Sementara itu, Ustadzah Nur Hidayati mengatakan agar berasa surpraise, sengaja anak-anak diajak untuk menyimpan rahasia. Anak-anak berkunjung ke kantor pos dan berkirim surat dengan catatan tidak boleh bilang ibunda.
“Adakah perjuangan paling berat seorang anak untuk ibunnya atau yang menyamainya? Begitulah kami pertanyakan kepada anak didik kami. Kesimpulanya adalah bahwa orang tua kita adalah segala-galanya di dunia ini. Hari ini Kami sebagai guru bangga kepada anak didik kami,” kata Ustadzah Nur Hidayati.
Dia mengaku mendapat banyak respon positif dari para wali murid. Mereka sangat terkejut dan haru ketika surat yang diterima adalah buah tulisan anak mereka.
“Banyak orang tua yang melaporkan haru dan bangga di Grup Paguyuban. Mereka saling berkomentar meluapkan perasaanya ketika membaca surat anaknya. Kami senyum-senyum membacanya dan gembira bukan kepalang, turut merasakan apa yang mereka rasakan,” ungkapnya. (Hafid/Ilmi)