PWMU.CO– Sebagai sekolah yang ditunjuk Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia untuk menjalankan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menggelar Workshop Rencana Tindak Lanjut (RTL) PPK, Sabtu-Ahad (9-10/12/17).
Bertempat di Hotel Surya Prigen Pasuruan workshop kali ini akan merumuskan PPK berbasis kelas yang akan diaplikasikan di masing-masing tingkatan kelas.
Kepala SD Mudipat Edy Susanto MPd pada sambutan pembukaan mengatakan workshop ini sebagai ikhtiyar untuk melaksanakan amanah penuh tanggungjawab untuk menyiapkan generasi emas 2045.
“Kita satu-satunya sekolah SD Muhammadiyah di Jatim dipercayai pemerintah untuk menjalankan PPK maka kita harus serius. Setelah workshop ini kita harus lebih banyak memberi imbas ke sekolah lain,” jelas Pria asli Nganjuk itu.
Dihadapan 68 guru Mudipat, Kepala SD berprestasi Kota Surabaya 2017 itu membeberkan bahwa pada tahun pelajaran mendatang mengagendakan program orangtua murid ngajar di sekolah. Itu menurutnya sebagai bagian dari implementasi PPK.
“Orangtua murid tak hanya tahu menyekolahkan anaknya, tapi juga ikut bertanggungjawab atas mutu pendidikan untuk putra putrinya dan mutu sekolah di tempat anaknya belajar,” pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua Ikatan Wali Murid Mudipat Maryudi SE pada sambutannya menyampakain bangga dan gembira Mudipat selalu meng-upgrade diri dengan kemajuan zaman.
“Sebenarnya tanpa PPK dari pemerintah, Mudipat sudah melakukan semuanya, bahkan melakukan lebih untuk melahirkan generasi emas,” ungkap Maryudi.
(Baca juga: http://www.pwmu.co/44776/2017/12/tantangan-sekolah-muhammadiyah-mengintegrasikan-pendidikan-karakter-dalam-ujian/ )
Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya Ahmad Zaini pada kesempatan ini menyampaikan bahwa SD Mudipat tidak boleh terlalu bangga dengan capaian hari ini. Tapi harus terus kerja keras serta ikhlas untuk merawat prestasi.
“Kita harus terus semangat meraih ridha Allah swt. Tantangannya adalah kebersamaan. Jangan sampai guru-guru terkotak-kotak. Harus selalu merawat kebersamaan untuk mempertahankan yang telah dicapai sekolah ini,” pungkasnya.
Workshop kali ini menghadirkan dua narasumber Dra Arbaiyah Yusuf MA , ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Dr Lina Listiana MKes, Praktisi pendidikan dan dosen UM Surabaya.
Selamat berworkshop semoga menghasilkan karya yang bermanfaat untuk semuanya. (Mul)