PWMU.CO-Meneladani Rasulullah itu paling utama adalah mau melaksanakan ajarannya. Ajaran yang dibawa Rasul adalah Islam. Bukan sekadar peringatan maulid tapi sehari-hari enggan mengikuti perintah Nabi.
Hal itu disampaikan oleh Ustadz Drs Suhadi M Sahli MPd dalam Kajian Ahad Pagi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 28 Bangkingan Lakarsantri, Ahad (10/12/2017). Pengajian yang diadakan PCM Lakarsantri itu dihadiri seluruh kader Muhammadiyah di sini.
Ustadz Suhadi yang ketua Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya mengatakan untuk melihat sejauh mana kita melaksanakan perintah Rasulullah diukur saja dari kebiasaan ringan di kehidupan. “Misalnya, lebih banyak mana kita pergi ke masjid atau mall? Lebih sering mana buka Quran atau HP?” ujar Suhadi.
Faktanya, sambung Suhadi, kaum muslim enggan shalat berjamaah ke masjid. Pergi berjamaah ke mall lebih disukai. Belanja rela mengeluarkan uang besar, infak hanya recehan. “Chatting, WAan betah berjam-jam tapi baca Quran cepat bosan,” katanya disambut tertawa hadirin.
Dia mengutip hadits Nabi yang berbunyi, paling berat bagi orang munafik itu shalat Subuh dan Isya. “Pemuda-pemuda ada yang mampu mendaki gunung, pelesir keluar negeri tapi sangat berat pergi ke masjid,” ujarnya.
Dia juga mencontohkan, orang rela keluarkan duit untuk merokok padahal membawa penyakit. Sebungkus rokok Rp 15.000 jika sehari satu bungkus maka sebulan sudah keluar Rp 450 ribu namun kalau infak hanya recehan. “Paling banter infak Rp 10.000,” katanya.
Menyitir surat Ali Imron ayat 31 yang berbunyi, jika kamu cinta Allah maka ikuti aku maka Allah mencintaimu dan mengampuni dosamu. “Mencontoh Rasulullah itu mencintai Allah dengan mengikuti ajarannya maka Allah mengampuni dosa kita,” katanya.
Lebih lanjut Suhadi menyebutkan surat Al Baqarah 165 waladziina amanu asadu hubba lillah, orang beriman sangat cinta kepada Allah. Hanya Allah yang paling dicintai di atas segalanya. “Boleh mencintai istri, anak, pekerjaan, harta, tapi cinta itu jangan melupakan Allah apalagi melanggar aturan Allah,” tandasnya.
Dia juga minta jangan praktikkan cinta politik. Yakni hanya cinta ketika orang itu berkuasa, kaya, tapi saat bangkrut semua orang meninggalkan. Cinta politik itu penuh kepentingan. Cinta hilang ketika tidak menguntungkan. (sgp)