PWMU.CO – Sekolah SD Muhammadiyah 15 (Limas) Surabaya memiliki banyak cara kreatif dalam menggali dan mengasah talenta calon siswa. Salah satunya, lewat gelaran Limas Inspiring Competitions (LIC) yang melibatkan peserta dari TK di Surabaya Barat, Gresik selatan, dan Sepanjang Kabupaten Sidoarjo.
LIC merupakan sarana membina silaturahmi dengan TK sekitar. Tahun ini ada peningkatan dari jumlah TK yang ikut. Tahun lalu ada 9 TK, dan sekarang ada 16 TK.
Dari LIC ini, murid TK sebagai calon siswa SD dan orang tuanya tahu langsung fasilitas di SD Muhammadiyah Limas yang mengedepankan banyak hal. Salah satunya pembelajaran berbasis produk. Banyak produk siswa SD Muhammadiyah Limas dipamerkan di kelas.
Sementara itu Ketua Panitia, Dwi Qori, sekaligus guru TIK di Limas mengatakan, ada banyak lomba dihelat dalam LIC. Yakni lomba tahfidz Al Quran cilik, bakiak cilik, dan starball cilik. Ada juga lomba karya seni fashion 3 dimensi cilik, dan mewarnai cilik.
“Tahun depan orang tua siswa TK akan dilibatkan dalam lomba sebagai rangkaian LIC. Di antaranya, sunggi nampan dan tangkap belut,” kata Dwi Qori, Sabtu (9/12).
Wakil Kepala Sekolah TK Islam Darul Fatah Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, Kurnia Windarti, mengaku senang bisa mendampingi anak didiknya ikut dalam lomba fashion 3 dimensi. Kurnia mendampingi siswa kelas B-3, Lailatul Fadilla.
“Yang diperagakan Lailatul ini bertema recycle beauty. Jadi pakaian berbahan daur ulang. Ada bekas bungkus biscuit, tas kresek, sedotan, dan bekas keranjang atau karung bawang,” sahutnya.
Karena karya busana wajib berbahan daur ulang, peragaannya digelar di jembatan yang persis berada di belakang sekolah. Jembatan sebagai catwalk.
“Senang bisa ikut peragaan busana. Apalagi di atas jembatan,” ungkap Lailatul Fadila.
Targetnya, penggunaan barang bekas sebagai bahan rancang busana untuk menyikapi banjir yang selalu melanda beberapa titik pemukiman di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. “Sehingga anak anak bersama orang tua lebih bijak menyikapi sampah,” tuturnya. (Ali Shodiqin/Ilmi)