PWMU.CO-Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Al Quds atau Jerusalem Palestina sebagai ibukota Israel tidak boleh dibiarkan. Harus ada perlawanan dari umat Islam.
Hal itu dikatakan Prof D HM Amien Rais dalam peringatan Milad Muhammadiyah di Desa Gayam, Paciran, Lamongan, Ahad (10/12/2017). Acara ini digelar oleh PCM Paciran.
Keputusan Trump itu memindahkan Kedubes AS ke Jerusalem memang sepihak dan sembrono sebab itu Amien Rais mengatakan, umat harus melawan karena belajar dari negara-negara Timur Tengah yang berhasil diporakporandakan.
“Kita tidak boleh diam saja dan berpikir yakin bahwa bangsa ini mau di apa-apakan juga,” tandas Amien yang ahli analisis dunia Timur Tengah ini.
Amien melihat gejala keusilan negara asing terhadap Indonesia tampak dari perisitiwa bulan lalu tokoh gerakan separatis Papua Merdeka mengumpulkan satu setengah juta tanda tangan, lalu diajukan pada Dewan Keamanan PBB untuk menuntut referendum. “Untungnya tuntutan itu ditolak,” tandas Amien yang pernah menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Nada kekhawatiran Amien Rais muncul karena hari ini kita dihadapkan dengan kondisi dunia Islam yang sangat lemah. Kekuatan kaum muslimin dianggap tidak ada apa-apanya.
Maka dari itu, sambung dia, melihat kondisi negeri yang demikian ini, kita sudah lelah mengetuk pintu kekuasaan. “Saatnya kita semua untuk mengetuk pintu langit,” ujarnya.
Sebelumnya Amin Rais menyampaikan pentingnya ruhul jihad dalam bermuhammadiyah. Hinga saat ini, kata dia, Muhammadiyah tetap dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karenanya semangat jihad bermuhammadiyah harus terus diaktualisasikan agar menjadi muslim yang produktif.
Semangat membangun persatuan dan kebersamaan ini musti dibangun, sebab menurut Amien, sejarah mencatat peristiwa luar biasa di Jakarta dengan berkumpulnya tujuh juta manusia berdzikir dan berdoa yang suasananya mirip wukuf di Arafah.
“Ketika lebih dari tujuh juta umat Islam dari lintas organisasi dan warna bendera, disatukan Allah dalam Jumatan 212 di Jakarta sekaligus membuktikan sebagai ummatan wahidah,” tegasnya. (Fadlan)