PWMU.CO – Untuk kali keempat, lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur Kembali melakukan Rihlah Dakwah. Bertempat di Kota Brem Madiun, tepatnya di Gedung Islamic Centre Madiun (ICM). Acara yang berlangsung pada Hari Ahad (10/12/17) ini diikuti sekitar 8o peserta dari berbagai daerah. Yakni LDK Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek, Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Tulung agung, dan LDK Pacitan.
Tepat pukul 08.30 acara safari dakwah dimulai. Diawali dengan sambutan dari Ketua Pimpiann Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun, Suetomo ST yang sangat antusias dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada LDK PWM Jawa Timur, karena berkenan membagi ilmu yang langka ini.
“Acara rihlah dakwah adalah acara rekreasi yang membuat pikiran fresh dan hati gembira. Karena dapat ilmu dan bertemu dengan saudara-saudara seperjuangan,” tuturnya.
Ketua lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur, Muhammad Arifin MAg dalam kesempatan yang sama juga memberi sambutan pencerahan tentang dakwah komunitas.
Dia menyampaikan bahwa menjadi dai khusus itu berbeda dengan dai-dai seperti pada umumnya.
“Ibarat dokter. Kalau dai biasa itu seperti dokter umum, sementara dai Khusus diibaratkan seperti dokter spesialis yang punya ilmu, dan keahlian yang spesialis, termasuk strategi pengobatan dan pasien yang khusus pula,” terangnya.
Pada kesempatan ini, turut hadir dan membuka acara Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr Syamsudin,MA. Dia memberi penguatan dakwah komunitas kepada para utusan LDK di regional 4 ini, dengan memberikan contoh-contoh konkrit dakwah komunitas di penjara, komunitas preman, dan lain-lain.
“Islam adalah agama dakwah. Dan ukuran keberhasilan dari dakwah itu adalah dinamisasi dakwah yang terus berjalan dan berkelanjutan,” kata dia.
Di samping membuka acara, Syamsudin, yang di moderatori M Khoirul Anam, juga menyampaikan materi ideologi Muhammadiyah yang bertujuan untuk penguatan dakwah pencerahan bagi dai-dai khusus Muhammadiyah.
Dai khusus adalah dai yang mengajak dan merubah seseorang untuk menjadi baik. Dalam berdakwah, dai khusus harus punya keahlian khusus untuk menangani komunitas-komunitas dakwanya. Karenanya, dalam rihlah dakwah para peserta mendapatkan materi-materi khusus di antaranya, “Public Speaking” dan “Fasilitasi, Moderasi “ yang disampaikan oleh ketua Muhammad Arifin yang didampingi Ahmad Rosyidi.
Sementara materi “Rehabilitasi Mental”, dipaparkan oleh Lely Ika Mariyati MPsi dan dr Zuhrotul Mar’ah Laila yang dipandu oleh Warsono. Dan materi terakhir adalah “Mengenal Sifat Dai dan Karakter Dai Khusus” yang disajikan oleh Aksar Wiyono MPdI dan Koko Soesantho, dengan moderator Yusfit Effendi, SE.
Di samping melakukan safari dakwah, LDK PWM Jatim juga melaksanakan Rapat Kerja (Raker) II. Bertempat di Madya Hotel Madiun November lalu (09/11/17) dan dihadiri seluruh pengurus LDK program-program dakwah khusus. Dalam pertemuan itu kemudian dibahas, diracik dan diramu untuk disajikan di tahun 2018.
Dalam rapat kerja II ini, dihasilkan program-program unggulan yang rencananya dilaksanakan di tahun 2018. Di antaranya Super Dai Camp, Apresiasi Dai Khusus.
Ketua LDK PWM Jatim Muhammada Arifin berharap, setelah melakukan advokasi dai khusus, rihlah dakwah keliling Jawa Timur untuk pengenalan dan penguatan lembaga dakwah khusus hasil Muktamar di Makassar.
“LDK PWM Jatim bisa melakukan follow up dari program-program LDK dengan melakukan evaluasi program, pendataan LDK se-Jawa Timur, pendampingan dakwah komunitas,” ujarnya.
Di samping itu, dia menambahakan, dengan kerjasama, kesolidan tim, program kerja, LDK tahun 2018 bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya, rihlah dakwah pamungkas akan diadakan di Kota Pahlawan Surabaya, 24 Desember 2017. (Abi Saffa/Ilmi)