PWMU.CO-Pembelajaran IPA tidak harus dilaksanakan dalam kelas dan sekadar text book dengan mendengarkan ceramah semata. Belajar IPA bisa dengan belajar sambil bermain.
Hal inilah yang dilakukan guru SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik saat memberikan pembelajaran aplikasi konsep gaya aksi dan reaksi melalui pembuatan water rocket di hadapan 225 siswa dari SD Muhammadiyah 1 dan SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Senin (11/12/2017).
Pembelajaran praktik langsung dilakukan secara antusias seluruh siswa. Setelah mendapat materi sekitar sepuluh menit dan cara pembuatan, seluruh siswa langsung praktik membuat water rocket dengan bahan dasar botol bekas air mineral, kertas karton, dan kertas kardus.
“Pembuatan water rocket ini menggunakan bahan bekas,” ujar Ustadz Yugo Trianwanto, MSi, koordinator pembelajaran sains. “Bahan bekas tersebut akan disulap oleh siswa menjadi roket yang siap meluncur dengan kecepatan superdahsyat,” tambahnya.
Pembuatan water rocket, menurutnya, dibuat secara sederhana oleh siswa untuk mengenalkan pembelajaran ilmu fisika, khususnya materi gaya aksi dan reaksi.
Setelah water rocket selesai, langkah selanjutnya botol air diisi dengan air dan diberi tekanan udara, setelah itu rocket siap meluncur.
“Senang dan bangga,” papar Akhmad Nabil, siswa kelas VI SD Mu Gresik, usai pembelajaran, pendek. “Roket milik kelompok saya meluncur paling jauh dan berhak mendapat juara I,” tambahnya, bangga.
Pembelajaran ini selain mengenalkan pembelajaran IPA secara sederhana dan menyenangkan, eksperimen ini juga mengasah kreativitas dan mendekatkan dunia sains pada siswa.
“Pembelajaran dengan metode dan strategi yang dipraktikkan secara aplikatif ini adalah model yang diterapkan di sekolah supaya murid senang dalam belajar,” kata Ichwan Arif SS, humas sekolah. “Metode belajar sambil bermain sangat tepat supaya siswa bisa memahami materi dengan cepat dan tepat,” tambahnya. (Ichar)