
PWMU.CO– Kondisi ekonomi keluarga tidak menghambat prestasi. Hal ini dibuktikan Rizal Awalludin Adiansyah, anak kuli bangunan yang menjadi pilot.
Warga Bulak Banteng ini mengenyam pendidikan Taman Kanak-kanaknya di TK Aisyiyah 41 Surabaya dilanjutkan ke SD muhammadiyah 21 Bulak Sari kecamatan Semampir Kota Surabaya.
Sebenarnya sejak kecil Rizal bercita-cita menjadi polisi. Namun saat mengikuti tes masuk di Kepolisian dia gagal saat tes kesehatan.
Namun, putra sulung pasangan Syahdan Sudjono dan Tutik Sulasmi dari tiga bersaudara ini tak patah semangat.
Tekadnya mewujudkan mimpi dan harapan membahagiakan kedua orangtua dan adik-adiknya menjadi penyemangat bagi Rizal.
Setelah menyelesaikan sekolah dari SMAN 19 Surabaya, Rizal lantas mengikuti tes SNMPTN dan lolos masuk Unesa pada Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Bersamaan dengan itu Rizal memasukkan pendaftaran beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk Program Sekolah Pilot di Banyuwangi.
“Setelah saya masuk kuliah di Unesa, ada pemberitahuan jika saya mendapat beasiswa pemerintah Kota Surabaya untuk sekolah pilot di Banyuwangi, usai berunding dengan orang tua akhirnya saya memilih sekolah pilot ” tutur Rizal mengisahkan awal perjalanannya menjadi Pilot.
Bersama keempat temannya yang mendapatkan beasiswa, Rizal menjalani pendidikan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang ( BP3) di Banyuwangi selama delapan belas bulan.
Selanjutnya Rizal yang lahir 7 februari 1997 ini melanjutkan sekolah pesawat komersial yang dibiayai Citilink dan lulus dengan mencatat rekor 170 jam terbang serta menjadi pilot pesawat A320.
Kepada PWMU.CO Syahdan_ayah Rizal mengucapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang diperoleh anaknya.
“Semangatnya luar biasa dalam belajar sesuai pesan ibunya agar Rizal rajin sholat dan tekun belajar telah membuahkan hasil yang membanggakan,” ujar Syahdan saat ditemui dikediamanya Jl. Bulak Banteng gang kemuning kecamatan Kenjeran Kota Surabaya ini. (Bunda Tri)