PWMU.CO – Umur manusia penuh misteri. Tidak ada yang tahu kapan berakhir. Tetapi Allah memberi peringatan kepada manusia ketika berumur 40 tahun.
Hal ini disampaikan Ustadz Suwito dalam pengajian bulanan di Masjid Al Azhar PKU Muhammadiyah Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Ahad (10/12/17).
“Misteri umur ini dimulai dari seorang ibu yang mengandung, menyusui, dan menyapih bayi selama 30 bulan. Lalu menginjak remaja kemudian dewasa,” kata Ustadz Suwito memulai pejelasannya.
Ketika manusia berumur 40 tahun, lanjutnya, ada keistimewaan seperti yang disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir. Dikatakan, hampir seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah berumur kisaran 40 tahun, yang merupakan puncak perjalanan manusia dalam kematangan berfikir.
Ustadz Suwito mengatakan, dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 banyak pelajaran yang dapat diambil. Pertama, perintah kepada anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Kedua, pengorbanan seorang ibu yang mengandung anaknya dengan susah payah. Ketiga tatkala berumur 40 tahun diperintahkan berdoa.
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: ‘Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.,.” Ustadz Suwito membacakan terjemahan surat tersebut.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhamadiyah Sekapuk Mahzumi mengatakan, Pengajian Ahad Pagi ini digelar tiap bulan pada Ahad ke-2. Peserta pengajian dari berbagai ranting dan cabang di sekitar Sekapuk.
“Mudahan-mudahan ini menjadi aplikasi syukur bil jawarih bagi masyarakat,” harapnya. (Zhee/Ilmi)