PWMU.CO – Penguatan pendidikan keluarga perlu didalami untuk melahirkan generasi yang cerdas dan berkarakter. Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur Dra Dalilah Candrawati MAg saat membuka seminar nasional dengan tema ‘Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Generasi Masa Depan yang Cerdas dan Berkarakter’ di Regent’s Park Hotel Jl Jaksa Agung Suprapto Kota Malang (12/12/17).
Dalilah menjelaskan, karena pentingnya fungsi keluarga maka sejak tahun 1917 gerakan Aisyiyah itu berbasis keluarga. Sehingga ada program unggulan Keluarga Sakinah, yang di dalamnya termasuk mawaddah warahmah.
“Oleh karena itu dalam rangka Pra-Tanwir Aisyiyah, persoalan penguatan karakter keluarga perlu diangkat. Karena keluargalah yang akan mengenalkan bahasa pada anak. Kalau tidak ya, anak-anak akan menjadi anak tarzan. Untuk itu, kita harus merujuk pada salah satu surat dalam Al Quran, yaitu Ali Imran di samping Al-Maidah, An-Nisa atau yang lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu dosen UINSA Surabaya ini juga memaparkan fungsi dari keluarga. Menurutnya ada lima fungsi keluarga. Pertama fungsi biologis. Dia menjelaskan, fungsi biologis merupakan fungsi regenerasi.
“Makanya kata ibnun dan bintun itu sangat penting,” jelas Dalilah di hadapan para peserta yang terdiri dari 38 Pimpinan Daerah Aisyiyah, Ketua Majelis Hukum dan HAM se-Jawa Timur, serta guru dan Majelis Dikdasmen se-Malang Raya.
Kedua, lanjut Dalilah, fungsi psikologis. Yakni fungsi untuk memperoleh kasih sayang. Ketiga fungsi sosialisasi, artinya keluarga punya peran penting dalam memberi nilai-nilai atau norma yang tinggi.
“Untuk melahirkan anak sholeh dan shalehah, nonsens tanpa peran ayah dan ibu shalehah,” tegasnya.
Keempat, fungsi ekonomi. Menurut Dalilah ini penting karena terkait dengan investasi. Kelima fungsi rekreatif, “Rekreasi itu tidak perlu ke Batu atau tempat rekreasi lainnya. Tapi bisa dilakukan di rumah dengan nobar di rumah misalnya,” papar Dalilah.
Di akhir sambutannya, Dia berpesan agar mendidik anak menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya. “Sebaik-baik manusia itu yang paling baik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” pungkasnya. (Uzlifah/Ilmi)