PWMU.CO – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi dakwah di kalangan pelajar harus bisa memahami kondisi pelajar dengan berbagai macam tantangan yang dihadapinya. Salah satu terobosan dalam hal ini dilakukan oleh IPM Cabang Cerme, Kabupaten Gresik.
Kajian rutin keliling yang diadakan setiap Ahad ke-3 kali ini mengangkat tema “Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan”.
Bertempat di masjid At-Taqwa Desa Ngering-Cerme, kajian berjalan lancar dan antusias peserta sangat tampak.
Irfa Dwi Putra,Ketua IPM Cabang Cerme menjelaskan, kajian yang disampaikan oleh ustadz muda Alfian Hidayatullah, founder gerakan pelajar tanpa pacaran ini disajikan dengan gaya jaman now.
“Sengaja tema jaman now kita usung supaya semakin banyak kader yang bergabung di IPM. Proses dakwah yang dilakukan juga tidak terkesan menakutkan dan pelajar pun tidak merasa tertekan,” jelasnya.
Suasana semakin pecah ketika Ndiya Dwi Pertiwi, salah satu peserta mengajukan pertanyaan.
“Ustadz, bagaimana jika saya punya teman laki-laki yang sering vidcall, (video calling) karena dia berada di tempat yang jauh. Apa tidak boleh? Kan kami tidak bertemu dan sekedar teman saja,” tanya Ndiya Dwi P disambut seruan meriah peserta lainnya.
Ustadz Alfian sempat tersenyum sebelum menjawab pertanyaan tersebut.
“Biasanya itu Mbak ya, awalnya biasa, lama-lama tumbuh benih cinta. Sudah, stop saja,” jawab ustadz memberi saran.
Syafik Uddin Hidayatullah mengungkapkan kegembiraannya bisa bersilaturahim semacam ini.
“Kami selalu mengikuti kajian ini karena seru dan sebelumnya juga sukses diadakan di ranting kami,” jelas salah satu perwakilan IPM Ranting Desa Lengkong ini.
Dia juga berharap akan ada ide ide segar sehingga kajian islami anak muda tidak akan padam.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir ke ranting-ranting. IPM Cabang Cerme telah memiliki 7 ranting dan IPM Ranting Ngering ini adalah ranting kedua.
“Alhamdulillah, kegiatan kami kali ini bisa dibilang membanggakan dan semoga kami bisa istiqamah menjalankannya,” sambung Irfa Dwi Putra.
Ganbatte! (Hafid Aprianto/PR)