PWMU.CO – Tak ada manusia yang sempurna tanpa kekurangan. Pun sebaliknya, tak ada manusia yang tak sempurna tanpa kelebihan.
Abdullah Al Fikri Sadiid contohnya. Sosoknya, sebagaimana anak Sekolah Dasar (SD) seusianya selalu lincah, suka lari, jajan, dan bercanda.
Namun yang membedakan dengan teman sekelasnya adalah kebiasaan mempelajari aneka buku matematika.
“Kalau istirahat, dia paling suka pinjam buku matematika di perpustakaan,” cerita Rayya, teman sekelasnya.
“Bahkan dia pilih matematika kelas 5 dan 6,“ imbuh Medina, teman lainnya.
Siswa kelas 3 SD Muhammadiyah Giri (Muri) Gresik yang biasa dipanggil Fikri ini termasuk kategori anak berkebutuhan khusus (ABK).
Guru kelas Fikri, Ustadzah Umamah mengaku bangga atas kegemaran matematikanya.
“Meski Fikri berbeda, tapi dia unggul dalam matematika. Saya bersyukur mendapat kesempatan mendampinginya 1 tahun ini,” tuturnya.
Sama halnya dengan Ustadzah Qomariyah, guru matematika Fikri.
“Dia paling jago hitungan-hitungan. Temannya yang lain belum selesai berhitung, dalam hitungan detik dia sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku,” ujarnya.
Bersama 104 siswa SD Muri lainnya, Fikri lolos babak penyisihan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) 13 di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Ahad (17/12/17) lalu.
Budi Santoso, ayah Fikri, menyampaikan pembiasaan mandiri selalu dia ajarkan sejak dini.
“Biarkan saya di luar ruang saja, agar dia bisa mandiri,” ucapnya pada guru pendamping ketika lomba.
Pak Budi—panggilan akrabnya—selaku setia mendampingi Fikri mengikuti even matematika di mana pun.
“Sejak kelas 1, Fikri selalu lolos dari Uji Soal KMNR Tingkat Sekolah. Bahkan saat di kelas 2, Fikri lolos Semifinal Tingkat Propinsi Jawa Timur,” ungkapnya pada PWMU.CO.
Lebih lanjut, dia menceritakan semifinal yang saat itu dilaksanakan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Lidah Wetan Surabaya (29/1/17) lalu.
“Fikri banyak kemajuan sejak disekolahkan di SD Muri ini. Di kelas 1, saat pelajaran, dia termasuk siswa yang gak betah di dalam kelas, sering keluar kelas dan bermain di halaman,” paparnya sembari tersenyum.
Ditemui di sela lomba, Pak Budi bersyukur menemukan sekolah yang tepat untuk putranya.
“Yang kami dengar saat ini, alhamdulillah banyak kemajuan pada Fikri. Kebiasaan keluar kelas sudah gak pernah lagi,” tandasnya.
Semoga sukses, Fikri! (M Efendi/TS)