PWMU.CO – SD Muhammadiyah 15 Surabaya mengisi hari libur dengan mengadakan kegiatan pelatihan guru. Acara yang digelar selama dua hari (18/12-19/12) ini diikuti oleh 85 guru.
Pelatihan ini terbagi dalam tiga sesi. Pertama tentang teknik penulisan karya tulis ilmiah. Materi ini disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Wiyung Kota Surabaya, Rudy Kustijono.
“Setiap guru harus banyak membaca, memiliki wawasan yang luas sebelum menulis karya tulis ilmiah,” tuturnya.
Rudy menjelaskan, penulisan itu terbagi dua. Pertama Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu perbaikan pembelajaran dengan tindakan tertentu dari hasil refleksi. Kedua, penelitian pengembangan, yaitu pengkajian secara sistematis sesuai kriteria; valid, praktis, dan efektif.
“Ayo Bapak-Ibu mulai menulis. Bisa PTK atau yang Pengembangan. Silakan Bapak-Ibu tentukan. Nanti akan kita kasih reward karya tulis yang terbaik,” katanya sambil menunjuk para peserta.
Pada sesi 2, materi diisi oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung Irwandono. Dia memulai materi dengan bertanya kepada para guru, sudah berapa lama mereka mengajar. Seorang guru bernama Musfiroh mengaku bahwa dirinya sudah mengajar selama 23 tahun. Guru kelas 1 SD ini bersyukur bisa mengajar di Muhammadiyah. Karena bisa mendapat berkah sekaligus dakwah.
“Itulah yang diharapkan pimpinan. Guru tidak hanya sekedar mengajar. Tapi diimbangi amar makruf nahi munkar, agar sekolah Limas ini tetap eksis dan berkembang pesat,” kata Irwandono.
Sementara itu, materi ketiga tentang profil sekolah inspirarif yang diisi oleh Najib Sulkan. Menurut Najib, ada 12 unsur standar sekolah inspiratif. Di antaranya adalah selalu berfikir positif.
“Sekolah inspiratif harus dikembangkan berfikir positif. Semua program sekolah yang sudah dirumuskan satu tahun sebelumnya. Adakan komunikasi, sosialisasi, kersama tim yang istiqomah. Sehingga kerangka berfikir positif pasti akan berkembang di Limas yang sudah mencanangkan sekolah inspiratif,” tuturnya. (Ali Shodiqin/Ilmi)