PWMU.CO – Puisi berjudul Biarkan Allah Jadi Wasit, mengawali acara Tadarus Peradaban yang dihelat oleh Pusat Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan (PPAIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya di At Tauhid Tower lantai 3 kampus UMSurabaya, Rabu (20/12/17).
Puisi karya Sholihul Huda itu dibacakan oleh Haqiqi Rafsanjani dengan penuh penghayatan.
Bait demi bait puisi mengalun penuh makna sembari diiringi alat musik Suling yang dimainkan oleh Aris Setiawan.
“Puisinya bagus. Pas diiringi suara seruling yang merdu,” ujar dosen FAI UMSurabaya, Mukayat Al-Amin.
Ini dia bait puisi “Biarkan Allah Jadi Wasit” karya Kepala PPAIK UMSurabaya, Sholihul Huda.
Wahai Saudaraku
mengapa engkau begitu mudah
menyalahkan
memurtadkan
menyesatkan
mengkafirkan
kepada sesama Muslim
Wahai Saudaraku
siapa berhak untuk
memutus engkau
berdosa
berpahala
bersalah
benar
masuk surga-neraka?
Wahai Saudaraku
kita manusia, hanya diberi Allah hak untuk
berikhtiar
berproses
berijtihad
berfastabiqul khairat
bukan pemutus perilaku
antarsesama Muslim
Wahai Saudaraku
hanya Allah, yang punya hak mutlak sebagai pemutus
kesalahanmu
kebenaranmu
kesesatanmu
kekafiranmu
Biarkan Allah jadi wasit
atas pilihan kita
bukan aku, kamu dan engkau! (*)
Laporan Aan.