PWMU.CO – Jam sudah menunjukkan waktu 22.00 WIB, tapi suasana Aula SD Muhammadiyah 2 GKB yang berlokasi di Jalan Berlian Pondok Permata Suci (PPS) Gresik masih riuh dengan tawa peserta “Pelatihan Muballighot Aisyiyah Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik”, Sabtu (23/12/17).
Peserta yang berasal dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik itu tampak antusias mengikuti materi ‘Teknik Komunikasi’ yang dikemas dalam kegiatan role play.
“Monggo ibu-ibu, silakan berhitung dari 1 sampai 4”, tutur Ir Siti Faizah, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik, yang menjadi pamateri. Acara ini memang diselenggarakan atas kerja sama antara Majelis Tabligh dengan MPK PDA Gresik.
Setelah peserta dibagi menjadi 4 kelompok besar. Tiap kelompok mendapatkan 1 skenario sebuah permasalahan.
Adapun tugas kelompok adalah mendiskusikan solusi permasalahan dan membagi peran untuk drama. Seluruh peserta saling berdiskusi dan sibuk berlatih sebelum tampil.
Pemateri hanya memberikan waktu persiapan kurang lebih 15 menit. Durasi yang singkat untuk diskusi panjang, apalagi pesertanya ibu-ibu. Bisa dibayangkan, bagaimana kerempongannya.
Tibalah waktu role play tiap kelompok. Durasi tampilnya adalah 5 menit. Namun semua kelompok terlihat sangat menikmati peran sampai-sampai tidak sadar bahwa waktu yang diberikan sudah over.
Tampaknya ibu-ibu Aisyiyah ini sangat berbakat artis. Layaknya serial FTV. Semua antusias dan all out memainkan peran. Karakternya pun beragam.
Salah satu yang membuat heboh adalah peran si Tomy, si anak pengangguran yang perangainya sangat mengganggu masyarakat. Salah satu kelompok memberi solusi agar si Tomy ikut audisi menjadi penyanyi, semacam D-Academy atau Indonesian Idol. Rupanya si Tomy memang hobi bernyanyi.
Setelah semua kelompok tampil, Faizah memberikan kesimpulan dan apresiasi atas penampilan peserta.
Dia menuturkan salah satu tips komunikasi efektif dapat dirumuskan dengan REACH, yaitu respect (menghargai), empathy (berempati), audible (mau mendengarkan), clarity (jelas dan tidak bertele-tele) ,dan humble (rendah hati/tidak menggurui).
Izzah Maulidah, peserta dari PCA Kebomas girang mendapat materi yang disampaikan seapik itu.
Bagi dia masalah dalam komunikasi memang kasuistik dan beragam. “Role play dan problem solving memang metode yang sesuai untuk menggali makna teknik berkomunikasi yang baik,” ujarnya pada PWMU.CO Senin, (25/12/17) pagi.
Selain itu, ujarya, ibu-ibu juga bisa menyalurkan bakat akting. “Siapa tahu nanti lulus casting,” ucapnya bercanda.
Selamat ber-acting, Bu! (MN)