PWMU.CO – Tak sedikit yang beranggapan bahwa menghapal Alquran itu sulit. Tapi Halaqah dan Daurah Singkat Tahfizh Quran Tematik (Harakat TQT) berhasil membantahnya.
Dilaksanakan oleh Yayasan Bait Al Hikmah Malang, acara yang bekerja sama dengan Taman Pendidikan Al Quran At Thohiriyah Mencorek Brondong Lamongan (14-21/12/17), Harakat TQT membuktikan jika menghapal Alquran itu gampang.
Mudahnya menghapal Alquran menggunakan metode TQT dibuktikan oleh para santri TPA At Thohiriyah dalam menghafal Kisah Yunus.
Peserta yang berusia 3-5 tahun itu tak merasa keberatan saat diminta menampilkan hafalan surat Ash Shaffat ayat 139-148 di depan para wali murid dan santri lainnya.
Kegiatan Harakat TQT TPA At Thahiriyah ingin memperkenalkan metode ini kepada anak-anak yang tinggal di kawasan Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Gresik. Karena selama ini pembelajaran hanya dipusatkan di Malang, tepatnya di rumah Lailatul Fithriyah Azzakiyah, penemu metode yang bertagline “Hafal, Mudah, dan Paham” itu.
Istri dosen UMM Pradana Boy ini menginginkan anak Indonesia memahami apa yang dihapal.
Dia merasa miris terhadap puluhan metode menghafal Alquran yang tanpa diiringi pemahaman.
Itu yang membuat dia bersemangat mengembangkan TQT. “Yassiruu walaa tuassiruu. Permudahlah jangan dipersulit. Bukankah begitu kata Nabi,” terangnya pada PWMU.CO.
Meski sudah dua kali diselenggarakan di Dusun Mencorek Brondong Lamongan, kesan apik dan haru masih tetap dirasakan masyarakat. Hal ini terlihat dari animo mereka menyaksikan acara munaqasayah (ujian kelulusan hafalan santri).
Arika Karim, salah satu walisantri, mengatakan bahwa ia sangat bersyukur putranya turut bergabung dalam pembelajaran. Bahkan dengan tangis haru ia mengatakan, “Ini momen pertama bagi saya dan sangat mengesankan. Inilah yang kita nantikan kelak di akhirat. Anak-anak akan memakaikan mahkota dan jubah kemuliaan untuk kita. Karena kita sebagai orangtua telah mendidik mereka untuk belajar Alquran.”
Kegiatan Harakat TQT diakhiri dengan munaqasyah untuk menguji sejauh apa materi hapalan dan pemahaman yang dipelajari selama sepekan.
Usai munaqasyah mereka juga memakaikan mahkota yang disediakan panitia kepada orangtua masing-masing.
Hal ini mengacu pada hadits riwayat Hakim 1/756 dan dihasankan Al Albani, yang berbunyi, “Siapa yang menghapal Alquran, mengkaji, dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orangtuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orangtuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, ‘Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?’ Lalu disampaikan kepadanya, ‘Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al Quran’.”
Semoga! (Nely/Erfin)