PWMU.CO – Mubalighat Aisyiyah harus ngilmu bahasa Arab. Pesan tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs Taufiqullah A. Ahmady MPdI saat memberi Pengajian Iftitah pada Pelatihan Mubalighat yang diadakan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah, Gresik, di SD M 2 GKB, (23/12/17).
“Mubalighat Aisyiyah diharapkan meningkatkan kompetensi, dalam hal ini bukan hanya bisa menyampaikan satu ayat tetapi lebih dari itu harus bisa memahami apa yang disampaikan dengan benar. Mereka diharapkan ada yang benar-benar bisa memahami bahasa Arab disamping hafal Alquran” kata Ustadz Taufiq, panggilan akrabnya.
Kandidat doktor itu menyampaikan kekhawatirannya pada mubaligh-mubalighat Muhammadiyah akan bisa “tersisih” karena kurangnya penguasaan bahasa Arab.
Bukan karena tidak hapal ayat-ayat dalam Alquran. Penguasaan bahasa Arab sangat memengaruhi dalam penyampaian dakwah. “Itulah kompetensi yang harus ditingkatkan dan selalu dilakukan agar menjadi mubalighat yang berkualitas,” pesannya.
Ustdaz Taufiq menyatakan, jika kita menguasai ilmu agama dan paham bahasa Arab sebagai bahasa Alquran maka lahan dakwah akan sangat luas.
Menurut dia, banyak hal yang tidak bisa disampaikan, dibahas, atau dikupas oleh mubaligh. “Itu adalah bidang garap mubalighat,” ucapnya.
Menurut Ustadz Taufiq, perempuan perlu berdakwah di lingkungan perempuan karena banyak hal yang tidak bisa dijelaskan oleh laki-laki.
Tidak lupa ayah lima anak ini mengingatkan pada para peserta untuk menentukan pilihan sikap, antara menjadi simpatisan atau aktivis dakwah Persyarikatan.
“Menjadi simpatisan itu sekadar mengikuti kegiatan, hadir di pengajian, pulang. Simpatisan tidak ikut merencanakan pengembangan Persyarikatan dalam rangka menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Nah, bagaimana pilihan Anda?” tanya Ustadz Taufiq,
Yang jelas, tambah dia, Muhammadiyah memanggil para’aktivis untuk menguatkan dakawah.
Sebelum mengakhiri iftitahnya, Ustadz Taufiq menekankan agar setelah pelatihan ini tidak ada lagi mubalighat yang kapok dan cegek’an.
“Semua mubalighot harus tangguh dan sabar dalam mengahadapi umat, Jangan ngambekan dan mudah menyerah. Karena medan dakwah di zaman kini menutut kita untuk lebih tangguh dan pandai dalam segala hal. Bukan hanya urusan ibadah mahdoh tapi sampai hal-hal kekinian pun akan jadi pertanyaan umat”.
Ayo semangat mubalighat Aisyiyah! Karena pada telapak kakimu “terbentang” surga! (Agustine)