PWMU.CO-Satu lagi tokoh dan sesepuh Muhammadiyah Kota Pasuruan meninggal dunia. H Imam Ghozali (79) wafat Ahad (24/12/2017) sekitar pukul 23.10.
Petakziah ramai mendatangi rumahnya di Jl KHA Dahlan 94 Kelurahan Pohjentrek Kecamatan PurworejoKota Pasuruan Jenazah tokoh pendidikan ini dimakamkan Senin (25/12/2017) di pemakaman Pohjetrek depan rumah pukul 10.00. Imam Ghozali yang kelahiran Pacitan itu meninggalkan istri dan empat anak.
Ketua PDM Kota Pasuruan Abu Nashir mengatakan, Imam Ghozali pernah menjadi kepala SMP Muhammadiyah tahun 1978-1990.
“Pak Ghozali selalu aktif dan hadir di setiap kegiatan dan tugas di Muhammadiyah. Beliau anggota Majelis Dikdasmen. Bahkan setelah pensiun tetap aktif, sampai tua dan kesulitan berjalan masih berusaha datang,” tuturnya.
Kariernya dimulai sebagai guru PNS di SD Sungi Kraton Kab Pasuruan. Kemudian diperbantukan (DPK) ke SD/MI Muhammadiyah Kota Pasuruan tahun 1967-1972.
Tahun 1972-1992 diperbantukan ke SMP Muhammadiyah sebagai kepala sekolah. “Selama kepemimpinan beliau, SMP Muhammadiyah maju pesat baik segi kualitas maupun kuantitas,” ceritanya.
Dia mencontohkan, kegiatan ekstra kurikuler mulai drumband, Pramuka, IPM sering tampil dan mendoninasi kejuaraan,” katanya. Drumband ini pernah tampil di Muktamar Muhammadiyah di Yogya.
Secara akademik, sambung dia, siswanya selalu dapat predikat pelajar teladan. “Dari SMP ini Pak Ghozali banyak melahirkan generasi penerus yang sekarang menjadi guru dan pimpinan Muhammadiyah,” tutur Abu Nashir.
Bahkan sekarang lulusannya membentuk presidium alumni SMPA Muhammadiyah yang membawahi alumni mulai angkatan 1979/1980 – 1990/1991. Presidium ini diketuai Jundan Hadi Kusuma SH di Jakarta dan mempunyai website alumni untuk komunikasi.
Menurut Abu Nashir, Pak Ghozali contoh kader yang total mengabdi di persyarikatan. Bukan hanya karena tugas kerja tapi kesadaran membesarkan organisasi.
“Saya masih ingat pesannya, hidup itu pengabdian. Mengabdi kepada Allah, Islam, dan Muhammadiyah,” kenang dia. (sgp)