PWMU.CO – Tugas utama pimpinan Persyarikatan dan muballigh Muhammadiyah adalah mengajak orang masuk menjadi anggota Muhammadiyah. Sebab, para pimpinan dan muballigh Muhammadiyah adalah pengawal dan penjaga ideologi.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Muhammad Sholihin Fanani dalam Kajian Pimpinan dan Workshop Mubaligh Muda yang dihelat Pimpinan Cabang Muhammadyah (PCM) Dukun di Gedung Gakwah Muhammadiyah Dukun, Gresik, Selasa ( 26/12/17).
Pria asal Lamongan ini mengungkapkan, tugas terberat pimpinan Persyarikatan dan mubaligh Muhammadiyah saat ini adalah menghadapi serbuan ideologi yang menawarkan konsep beragama yang dikemas begitu menarik sehingga mempesona warga Muhammadiyah.
Akibatnya, ada segelintir pimpinan Muhammadiyah atau Aisyiyah yang keluar dari Muhammadiyah dan memilih aktif organisasi yang lain.
“Jadi, tugas utama pimpinan Persyarikatan dan mubaligh Muhammadiyah adalah mengajak orang masuk menjadi anggota Muhammadiyah. Bukan sebaliknya, malah tertarik dengan ideologi lain dan akhirnya terjebak dalam dakwah mereka,” terangnya.
Untuk itu, kata Sholihin, para pimpinan Muhammadiyah harus memahami latar belakang berdirinya Muhammadiyah. Mulai dari tujuan Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah, Langkah 12 Muhammadiyah hingga Kepribadian Muhammadiyah.
”Semua itu mengandung doktrin dan ideologi ber-Muhammadiyah,” ujarnya.
Pimpinan Persyarikatan, sambung Sholihin, juga harus memiliki prinsip-prinsip dasar dalam ber-Muhammadiyah dengan cara mendalami dan meyakini nilai-nilai ajaran Islam yang digariskan oleh Muhammadiyah.
Mereka, kata Sholihin harus memiliki militansi sebagai penggerak Muhammadiyah, memiliki kemampuan berpikir yang strategis, berorientasi masa depan, memperkokoh ideologi Muhammadiyah, dan mengembangkan di tengah-tengah masyarakat.
“Tak kalah penting, pimpinan Persyarikatan harus memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain dalam mengembangkan amal usaha sebagai lahan untuk beribadah dan memiliki keikhlasan dalam berjuang dan berdakwah,” tegasnya.
Di akhir paparannya, Sholihin berharap, pimpinan dan muballigh Muhammadiyah bisa menghadirkan ajaran Islam yang sesuai dengan Alquran dan Alhadits di tengah masyarakat, bisa menelaah ayat-ayat Alquran dan mendorong lahirnya amal usaha Muahammadiyah, serta merangsang orang lain agar menjadi anggota Muhammadiyah.
”Pimpinan dan Muballigh Muhammadiyah harus bisa mendorong seluruh anggota bahwa setiap langkah kita adalah sebagai pengadian kepada Allah SWT,” pungkasnya. (Aan)