PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengimbau umat Islam agar tidak ikut-ikutan merayakan malam pergantian tahun baru Masehi 2018. Apalagi jika dilakukan dengan cara hura-hura.
“Hindari hal-hal yang dapat merusak moral, merusak akidah agama, menganggu ketertiban, dan norma susila,” ujar Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim Muhammad Sholihin Fanani saat ditemui di Masjid Al Badar Surabaya, Kamis (28/12/17).
Menurut Sholihin, selama ini malam pergantian tahun baru Masehi dirayakan dengan cara hura-hura, kebut-kebutan di jalan, membakar kembang api, minum-minuman keras, meniup terompet, bahkan mungkin lebih dari itu.
“Yang demikian merupakan suatu pemborosan, dan pemborosan adalah perbuatan setan,” tegasnya sambil mewanti-wanti agar umat Islam tak terjebak dalam perbuatan itu.
Akan tetapi, lanjutnya, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat untuk tetap menyemarakkan malam pergantian tahun tesebut.
“Semoga kita dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat,”
Sholihin mengingatkan mereka yang tetap merayakannya.
Ia menyarankan agar pergantian tahun bisa dijadikan sebagai momentun untuk muhasabah (mengevaluasi) diri, apakah satu tahun lalu amal ibadah kita lebih baik dari pada tahun sebelumnya.
Sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW, “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
“Malam pergantian tahun bisa dijadikan momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena hakekatnya umur kita semakin berkurang,” pungkasnya. (Aan)