PWMU.CO – Reuni alumni IMM Aufklarung UMM, Sabtu (23/12/2017) lalu menjadi ajang luapan rasa dan kenangan para senior. Apalagi yang aktivis mahasiswa seperti Rektor UMM Ahmad Fauzan MPd.
“Sebelum ke sini saya diundang di reuni IMM lain, tapi di sini yang paling meriah dan paling mewah,” ungkapnya saat hadir di Ballroom Hotel Aria Malang.
Ahmad Fauzan sangat teringat dan mengamati setiap aktivitas kader Aufklarung baik saat dalam kampus UMM ataupun di luar. “Mulai dulu hingga sekarang sering sekali bikin gerakan atau memunculkan pemikiran yang cenderung keras dan menjadi provokator,” ujarnya disambut tertawa alumni.
“Aufklarung ini isinya provokator semua, yang dulunya sering bawa spanduk, megaphone, bendera, kok ya sekarang jadi orang sukses semua,” ujarnya sambil tersenyum lebar merasa lega, dan lagi-lagi disambut tawa dan tepuk tangan meriah seluruh kader baik yang FOKAL (Forum Komunikasi Alumni) ataupun yang masih aktif.
Menurut Djoko Sridadi ST, senior sekaligus FOKAL IMM Aufklarung, banyak kreativitas dan ide gila yang sering dimunculkan oleh seniornya.
“Ide tanpa perjuangan adalah hampa. Perjuangan tanpa ide adalah omong kosong,” ucapnya saat dikonfirmasi pwmu.co
Slogan Aufklarung adalah mencetak kader yang Lantang Bicara, Berani Aksi, dan Bertanggung jawab. Waktu ikut Darul Arqam Dasar sudah diajari bicara lantang.
“Makanya jangan kaget lulusan DAD sudah pada seneng ngablak, sudah harus lantang bicara. Itu sudah keharusan sejarah. Kita tidak mau mencetak kader pinter tapi penakut. Kader Aufklarung harus pinter juga pemberani,” jelasnya sambil mengenang masa-masa pengkaderan IMM Aufklarung.
“Simbolnya saja Singa, dengar suaranya orang sudah mrinding, maka gak aneh kader Aufklarung jago ngomong, teriak kenceng, apalagi memprovokasi,” seloroh Kang Djoko (panggilan akrab Djoko Sridadi). “Kader Aufklarung adalah provokator dan motor perubahan,” pungkasnya. (Izzudin)