PWMU.CO – Evaluasi kinerja organisasi dibutuhkan sebagai kendali gerakan. Musyawarah Cabang (Musycab) adalah salah satu wadah evaluasi kinerja akhir periode.
Menyadari hal itu, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Panceng menggelar Musycab, hari ini (31/12/17) di Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 35 Sono, Ketanen, Panceng.
Dalam sambutannya, Ketua PCNA Panceng Muhayatin SPdI mengaku kader Nasyiah banyak yang memiliki kompetensi tetapi belum aktif dalam setiap kegiatan.
“Bagaikan sumur yang jika tidak ditimba maka airnya tidak bisa dipakai. Kompetensi yang dimiliki kader pun demikian, akan sia-sia jika tidak mau meluangkan waktunya untuk Nasyiah,” ujarnya.
Senada dengan itu Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng Syuhadak MAg mengutip pesan KH Ahmad Dahlan yaitu jangan pernah menolak amanah atau jabatan dengan alasan kesibukan-kesibukan yang tidak pantas diucapkan.
“Jadi ndak perlu khawatir anaknya nggak ‘keurus’ hanya karena ber-Nasyiah. Allah sudah berjanji jika kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota Departemen Sosial (Depsos) Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Ria Eka Lestari SSi menghimbau peserta Musycab bisa belajar berdemokrasi hari ini.
“Ayo belajar untuk berani menyampaikan pendapat dan menentukan pilihan. Gunakan hak suara dan hak bicara dengan optimal,” himbaunya.
Tari—panggilan akrabnya—mengingatkan amanah Musyawarah Daerah (Musyda) XIII NA Kab Gresik yang berbunyi gerakan perempuan muda berkemajuan untuk kemandirian bangsa.
“Amanah ini hendaknya dipegang teguh dalam apapun aktivitas kita, baik sebagai seorang perempuan muda, istri, ibu, maupun wanita karir,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, guru SD Muhammadiyah Manyar Gresik ini berpesan kader Nasyiah harus ingat 3 peran kader yang dikenal dengan Tridimensi Kader.
“Peran kita sebagai kader persyarikatan, kader bangsa, dan kader umat,” tegasnya.
Selamat bermusyawarah! (MN)