PWMU.CO – Jam dinding menunjukkan pukul 09.15 WIB. Tak banyak yang berbeda dari pemandangan di sekolah ini. Tiga tahun berlalu dengan banyak rindu. Banyak kenangan.
Delapan anak muda itu memasuki pekarangan sekolah, Rabu (3/1/2018). Mereka, alumni SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban yang baru saja kembali ke Indonesia setelah tiga tahun mengadu nasib di Negeri Sakura.
Para alumnus ini memberikan sesuatu yang unik —tidak seperti biasanya— kepada kepala sekolah mereka. Pakaian khas Negeri Sakura yang dikenal dengan Kimono ini, mereka persembahkan sebagai cinderamata di tahun 2018.
Humas Ketenagakerjaan Suyanto S Pi menjelaskan sebagai salah satu sekolah Muhammadiyah yang membuka Kejuruan Kelautan dan Perikanan, 90 persen lulusan sekolah ini ditempatkan di Jepang untuk menjadi tenaga profesional dalam bidang penangkapan ikan.
“Alhamdulillah, lulusan sekolah kami menjadi incaran perusahaan-perusahaan di Jepang. Salah satu yang menjadi sorotan mereka adalah kedisiplinan siswa kami. Buktinya, siswa kami tidak pernah bermasalah ketika mengadu nasib di sana,” jelasnya.
Sudah menjadi tradisi, alumnus yang sukses suka rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu adik tingkat yang kurang mampu. Tidak hanya itu, mereka juga berlomba-lomba memberikan sumbangan, misalnya berupa peralatan fitness.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ruslan S Pi, merasa bangga dan mengapresiasi para alumni yang punya jiwa sosial luar biasa. “Ini semua berkat kerja keras Bapak-Ibu guru yang telah mendidik mereka meraih kesuksesan,” paparnya.
Dia juga berharap semoga para alumnus tidak lupa terhadap nama besar Muhammadiyah dan SMK Pelayaran yang telah berjasa dalam mendidik, sampai mengantarkan mereka ke dunia kerja.
Keep on shining, students! (Iwan Abdul Gani/AK)