PWMU.CO – Pimpinan maupun aktivis Persyarikatan diharapkan tetap mengutamakan keluarga. Bila perlu, pimpinan dan aktivis Persyarikatan mengajak serta keluarga dalam setiap aktivitasnya berdakwah dan membesarkan Muhammadiyah sebagai bagian dari perkaderan.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Hj Rukmini menekankan itu saat membuka Workshop Model Perkaderan Keluarga yang dihelat oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur di Auditorium Nyai Walida SMA Muhammadyah 2 Sidoarjo, Sabtu (6/1/2017).
”Mengikutsertakan keluarga dalam aktivitas berdakwa dan ber-Muhammadiyah adalah bagian dari perkaderan itu sendiri,” ujarnya di hadapan ratusan peserta perwakilan Aisyiyah-Muhammadiyah se-Jatim.
Rukmini mengatakan, keluarga Muhammadiyah yang baik adalah mereka yang mampu meluangkan waktu bersama keluarganya (family time) di sela aktivitasnya. Baik itu bekerja, berorganisasi, atau lainnya.
”Walau pun hanya sekadar santai dan makan bersama keluarga, kita harus bisa luangkan waktu itu,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, keluarga Muhammadiyah yang baik adalah mereka yang senantiasa beribadah bersama keluarga, seperti shalat jamaah bersama keluarga, mengaji, atau membaca Alquran bersama dan lainnya. ”Hal ini penting untuk memperkuat pondasi agama dalam keluarga,” paparnya.
Terakhir, keluarga Muhammadiyah yang baik adalah yang peduli akan masa depan keluarga. ”Tiga hal ini informal ini penting bagi keluarga,” terangnya.
Rukmini mengingatkan agar pimpinan maupun aktivis Persyarikatan tidak hanya asyik berorganisasi. Tapi acuh dengan perkembangan keluarga. ”Kita ini sering rapat di sana, besok rapat di sini, dan lainnya. Akhirnya suami-istri jarang jumpa dan anak jadinya ngak terurus dan lainnya. Ini jangan sampai terjadi,” tegurnya.
Rukmini berharap, agar keluarga Muhammadiyah senantiasa bisa meluangkan waktu bersama keluarga karena keluarga adalah segalanya dan paling utama.
”Meski kita ini pimpinan, kita tidak bisa melepaskan tanggung jawab sebagai bagian dari keluarga. Apalagi seorang kepala keluarga,” Rukmini menambahkan sampai saat ini PWA Jatim telah melaksanakan proses perkaderan formal sebanyak 160 kali. (Aan)