PWMU.CO – “Saya ini juga termasuk muallaf Muhammadiyah, karena terlahir dari keluarga Nahdliyin Pamekasan.” Begitulah pengakuan Abu Bakar, putra almarhum Mohammad Muki, mantan Ketua PC NU Pamekasan.
Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Sumenep, Kabupaten Sumenep, Madura ini mengungkapkan hal itu dalam Workshop Perkaderan Keluarga Muhammadiyah yang dihelat Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur di Auditorium Nyai Walida SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Sabtu (6/1/18).
Abu menceritakan, awal perkenalannya dengan Muhammadiyah terjadi saat dirinya aktif sebagai Remaja Masjid Al Falah di Pamekasan, kota kelahirannya. Dijelaskan, remas yang diikutinya pada tahun 1982 itu banyak dihuni oleh aktivis Persyarikatan. “Saya kenal Muhammadiyah dari senior remas yang banyak di antaranya adalah aktivis Muhammadiyah,” ujarnya.
Sejak saat itu, sambungnya, dirinya aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tahun 1992, dan kemudian berlanjut di Pemuda Muhammadiyah Pamekasan. “Saya juga pernah jadi Ketua Umum Pimpunan Daerah IPM Pamekasan,” ceritanya. Abu menambahkan, setelah kerja di Sumenep aktivitas ber-Muhammadiyah tetap berlanjut dengan aktif di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sumenep.
“Ya, sejak 1989 itu saya aktif di Muhammadiyah hingga sekarang,” ungkapnya. Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid mengistilahkan kader yang bukan berasal dari keluarga Muhammadiyah atau yang baru aktif belakangan tanpa melalui perkaderan di ortom sebelumnya, diistilahkan sebagai muallaf Muhammadiyah. (Aan)