PWMU.CO – Tidak semua pemimpin itu lahir dari seorang pemimpin. Malah, orang biasa terkadang melahirkan seorang pemimpin. Oleh karena itu kader-kader Persyarikatan harus dirawat, sebab semuanya berpotensi jadi pemimpin. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid MSi, dalam Workshop Model Perkaderan Keluarga MPK PWM-PWA Jatim di Aula SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Sabtu (6/12/17).
Dalam kesempatan tersebut, Nadjib mengungkapkan apa yang selama dia lakukan sebagai sebuah model perkaderan informal. Menurutnya, selama 30 tahun dia telah berpartisipasi dalam merawat kader untuk tujuan besar Persyarikatan, yaitu perkaderan. Karena itulah rumahnya di Jalan Ubi Surabaya dikenal sebagai ‘Rumah Kader’. “Ini salah satu model perkaderan keluarga,” ucapnya.
Dia menyampaikan banyak persoalan yang menerpa kader, seperti tiadanya dukungan keluarga dalam ber-Muhammadiyah. Karena itu, ujarnya, harus ada kader yang mau berkeringat lebih banyak. Maksudnya, harus ada kader yang rela bekerja keras untuk peduli dan ikut membantu menyelesaikan persoalan itu.
Nadjib menceritakan pengalamannya menghadapi kader yang mendapat tantangan keras saat aktif di Muhammadiyah. “Ia disebut orangtuanya murtad karena sudah bergabung dengan Pemuda Muhammadiyah,” ungkapnya. Bahkan, cerita Nadjib, orangtuanya menuduh Muhammadiyah itu sebagai Kristen terselubung.
Menurutnya, hal-hal seperti itu banyak dialami para kader. “Begitu mereka aktif di IPM atau Pemuda Muhammadiyah, langsung mendapat tantanga dari keluarga. Tentu mereka butuh para pimpinan untuk menguatkan pilihan itu,” ujarnya. Nah, tambahnya, hal-hal seperti ini butuh ijtihad jamai, termasuk membuat model perkaderan informal dan kultural.
Dari situlah akan lahir pemimpin yang bukan berasal dari pemimpin. (Uzlifah)