PWMU.CO – Ketua KPU Kabupaten Malang itu akhirnya mencurahkan isi hatinya kepada jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Thariqul Khair, Wagir, Kabupaten Malang (7/1/18).
“Di sini banyak sekali tokoh-tokoh Muhammadiyah yang hebat. Ada Pak Lukman, Wakil Kepala Sekolah SMKM 1 Kepanjen yang hebat. Ada Pak Dr Hery salah seorang dosen pengatur setiap olimpiade di luar negeri. Ada juragan emas yang mungkin uangnya tidak habis-habis. Tapi mengapa pergerakan Muhammadiyah di Wagir ini masih jauh tertinggal jauh dengan Kristen dan Hindu?” ujar Santoko, Ketua KPU itu, yang juga aktivis Muhammadiyah.
Dia melanjutkan, “Saya ini kan sales kacamata. Langganan saya juga banyak yang tinggal di sekitar Kalam Kudus Poncokusumo. Saat di Seminary, saya sangat terkejut karena semua komunitas, mulai anak punk, pemusik, dan sebagainya dirawat dan difasilitasi dengan sangat baik. Di sana pokoknya suasananya nyaman sekali,” papar dia.
BACA Membendung Misi di Bluluk Lamongan, Ketua PCM: Waspadai Perkawinan Antaragama
“Seharusnya kita yang hebat-hebat ini bisa berbuat lebih dari yang mereka lakukan. Bila kita tidak egois, sibuk dengan urusan kita masing-masing. Coba kita sedikit saja meniru Pak AR Fakhruddin yang setiap habis Subuh pergi ke Kali Jode dengan membawa buku, pensil, dan lain lain untuk upaya menangkal Kristenisasi di sana.
Curhatan Santoko itu bermula dari ceramah Nugraha Hadi Kusuma yang diundang memberi materi dalam pengajian tersebut. Nugraha yang pernah empat periode aktif di kepengurusan KNPI Kabupaten Malang mengetahui betul di mana titik-titik yang menjadi pusat Kristenisasi di Malang. Salah satunya adalah Wagir.
Nugraha mengatakan kondisi masyarakat saat ini sudah hampir mirip seperti jahiliyah. Perbuatan amoral marak di mana-mana. “Dan yang konsisten melawan semua itu melalui berbagai lini hanya Muhammadiyah. Karena itulah lawan orang Kristen ya hanya Muhammadiyah,” jelasnya.
Mereka, ujar dia, telah mengincar generasi kita dan sekarang ini anak-anak kita yang hidup di panti-panti asuhan menjadi salah satu target mereka. Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu menceritakan satu tahun lalu ada anak perempuan yang mendatanginya minta dikembalikan ke agama Islam.
BACA JUGA Kisah Pak AR Ajari Mahasiswa Cara Hadapi Kristenisasi dengan Jurus Cerdas
“Anak itu murtad karena dihamili sang pacar yang kemudian dipaksa masuk Kristen. Setelah beberapa tahun Allah memberi hidayah dan dia bermaksud taubat. Itu dilakukan dengan perjuangan keras karena harus terpisah dengan putranya,” ungkapnya.
Modus seperti itu, kata Nugraha, sudah ada pada Joshua Project 2003 dengan cara menghamili muslimah dan memberi fasilitas wah. “Tidak hanya itu, mereka juga melakukan ghazwul fikr. Mereka mengatur dunia politik dengan sangat apik sementara kita masih lemah,” urainya. “Kita ini tidak membenci Kristen. Akan tetapi kita tidak suka cara mereka dengan brain washing melalui Android.”
Menurut Ketua Pimpinan Ranting Muhammdiyah Penanggungan, Klojen, Malan itu, saat ini marak model Kristenisasi melalui chatting di Android. Untuk itu, pesan dia, orangtua perlu mengetahui semua yang ada di dalam Android putra-putrinya. “Wajib bagi orangtua untuk tahu apa saja yang ada di Android anak-anak karena para misionaris itu sudah berhasil memanfaatkannya dengan baik,” ungkap Nugraha.
Di akhir ceramahnya, Nugraha meminta agar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wagir lebih konsen dengan pengembangan ranting untuk mengimbangi Kristenisasi. “Dengan SDM yang luar biasa ini PCM seharusnya bisa membuat amal usaha yang lebih menarik dan diminati masyarakat, pesantren berbasis sains misalnya,” ucapnya. (Uzlifah)