PWMU.CO-Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah mengembangkan media pembelajaran berupa game yang mempunyai nilai edukatif tinggi.
Virtual game edukasi itu diluncurkan oleh Pusat Pengembangan Multimedia Pembelajaran (PPMP) FKIP UMP, Rabu (10/1/2018).
Malik Muhammad, salah seorang tim mengatakan, PPMP telah mengembangkan game-game edukasi untuk sekolah dasar dan menengah pertama.
Baca juga: Buka Program Magister Mantapkan Posisi UMP sebagai Universitas Berkelas Dunia
“Saat ini ada enam game yang diluncurkan oleh PPMP kepada masyarakat khususnya kepada siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama kelas tujuh mata pelajaran biologi dan matematika,” ungkapnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam game-game tersebut mengambil tokoh-tokoh lokal Indonesia, seperti Bawor, Azzam dan Khaila sebagai ikon game.
“Bawor Adventure misalnya, ia kami ambil dari kearifan lokal yaitu Bawor sebagai ikon Banyumas. Selain itu, dalam game yang kami kembangkan tersebut ada muatan nilai dan prinsip Islami yang tidak bisa dilepaskan dari jati diri UMP sebagai kampus Muhammadiyah,” ungkap dosen matematika itu.
Untuk mendapatkan game-game tersebut sangat mudah, hanya dengan mengakses website resmi UMP, yaitu ump.ac.id.
“Semua game telah terpasang dengan kapasistas game sangatlah ringan sehingga dapat diakses dengan cepat di website resmi yaitu ump.ac.id,” tandasnya.
Kedepan PPMP FKIP UMP telah siap mengembangkan seri lanjutan game-game itu. Ini tentu dapat memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan materi pembelajaran yang menyenangkan dan aplikatif akan mudah diterima oleh siswa.
“Sejalan dengan visi PPMP UMP menjadi pusat multimedia pembelajaran yang berbasis pada digital education center dan untuk satu tahun ini sudah ada 11 game yang dirilis serta di publis. Ini bentuk komitmen UMP yang akan selalu menjadi yang terdepan dalam mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia yang berkualitas,”
Sementara itu, Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad M.H menyambut baik dengan hadirnya game edukasi yang dikembangkan oleh PPMP tersebut.
“Ini menjadi kabar baik yang patut kita syukuri. Game edukasi memberikan jawaban minimnya permainan yang memiliki nilai pendidikan. Saya harap tidak berhenti sampai di sini, terus kembangkan,” katanya. (Bani/Tegar)