PWMU.CO – Ceramah mubaligh Muhammadiyah diharapkan tidak melulu berbicara soal khilafiyah. Sekali-kali perlu berceramah tentang sesuatu yang memotivasi dan bisa menyelesaikan persoalan umat.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nur Cholis Huda mengingatkan itu dalam Workshop Penulisan Buku Ismuba yang diadakan Majelis Dikdasmen PWM Jatim di Aula Mas Mansyur Kantor PWM Jatim, Selasa (9/1/18).
Pak Nur—sapaan akrabnya—menyampaikan, banyak di antara mubaligh Muhammadiyah yang sukanya materi ceramah tentang khilafiyah. “Dan khilafiyah lagi,” ujarnya sedikit gemas.
Hal itu, kata dia, dimungkinkan karena mubaligh itu ilmunya cuma segitu. Atau mungkin karena tidak mempunyai materi lainnya. “Jadinya materi ceramah menarik buat muballigh kita adalah soal khilafiyah itu,” ujarnya.
Pak Nur menyampaikan, sejak dia kecil hingga kini ceramah yang disampaikan oleh mubaligh Muhammadiyah hampir selalu sama. Baik isi maupun cara menyampaikannya. “Ushali itu disampaikan kaet (sejak) zaman saya kecil sampai kini, ya ushali terus,” kritiknya.
Padahal, lanjutnya, materi ceramah berisi tentang sesuatu yang mampu menyelesaikan masalah juga sama menariknya. “Bicara khilafiyah terus boleh. Tapi tidak boleh monoton agar menarik,” urainya. (Aan)