PWMU.CO – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menyelenggarakan Diklat Peningkatan Kualitas Mubaligh (PKM) Muhammadiyah untuk Wilayah Kerja (Wilker) VI di Balai Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek.
Acara yang diikuti oleh puluhan mubaligh dari Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten/Kota Kediri dan Kabupaten/Kota Blitat ini dibuka oleh Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim Muhammad Sholihin Fanani MPSDM, Jum’at (12/1/18) malam.
Sholihin mengatakan, PKM ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan besar manfaatnya bagi perkembangan dakwah Muhammadiyah, khususnya untuk mengurai problem kurangnya kaderisasi mubaligh di masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim.
Sebab, kata pria asal Lamongan ini, problem utama dakwah Muhammadiyah dewasa ini adalah kaderisasi mubaligh yang kurang produktif sehingga jumlahnya sangat minim.
“Melalui PKM ini kami berharap lahir banyak mubaligh yang mampu memahami ideologi, tujuan dan khittah perjuangan Muhammadiyah. Juga mampu memahami kepribadian, paham Islam berkemajuan dan mencerahkan,” ujarnya.
Sholihin menjelaskan, tugas mubaligh Muhammadiyah salah satunya adalah menyampaikan ajaran Islam sesuai dengan Alquran dan Hadits sebagaimana paham Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan.
“Tugas lain dari mubaligh Muhammadiyah yang sering terlupakan adalah mengajak keluarga, anak, dan orang lain masuk ke Muhammadiyah, dan bukan sebaliknya,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Sholihin berharap, setelah mengikuti Diklat PKM peserta wajib menjalankan tujuh hal. Pertama, mampu menyelenggarakan PKM di PDM masing-masing. Kedua, mendirikan Korps Muballigh Muhammadiyah, dan pendataan muballigh Muhammadiyah.
“Juga dapat membuat jejaring mubaligh Muhammadiyah se-Wilker VI,” ungkapnya.
Ketiga, mendirikan persatuan masjid Muhammadiyah tingkat PDM sehingga bisa bersinergi. Keempat, mendirikan persatuan TPQ Muhammadiyah tingkat PDM, dan kelima melakukan pendataan masjid Muhammadiyah.
“Tak kalah penting, yang keenam mampu menjadi contoh di lingkungannya masing-masing dan ketujuh selalu meningkatkan kompetensi sebagai ulama’,” pungkasnya.(Aan)