PWMU.CO-Menjadi muslim yang ideal itu harus menjadi khalifah atau pemimpin. Sebab pemimpin yang baik menjadikan diri dan umat sukses dunia akhirat.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Lazismu Jatim Drs Syamsun Aly MA dalam Kajian Ahad di MIM 28 Jl. Raya Bangkingan, Ahad (14/1/2018). Pengajian ini diadakan oleh PCM Lakarsantri.
Syamsun menjelaskan, dalam al-Baqarah: 30 diceritakan saat Allah menciptakan khalifah di bumi ada dua respon. Malaikat tunduk patuh menerima khalifah itu tapi golongan jin menolak sehingga disebut iblis atau pembangkang.
Berita Lain: Tujuh Amanat untuk Mubaligh Muhammadiyah
Umat Islam, sambung dia, harus ambil kesempatan jadi pemimpin sebab kekuasaannya itu menentukan nasib rakyat jadi baik atau buruk. “Jadi Walikota perintahkan Gang Dolly ditutup yo ditutup,” tandasnya. “Lek cuma dadi mubaligh masiyo bengok-bengok yo gak iso nutup Dolly,” tambahnya.
Menjadi hakim Mahkamah Konstitusi sekarang ini juga penting, tegas Syamsun. Sebab kalau para hakim MK itu rusak pikirannya maka rusak negara ini.
“Sekarang ada orang berusaha mengajukan ke MK agar homoseksual punya hak hukum di negara ini,” ujarnya. “Jika hakimnya rusak bisa-bisa pengajuan itu diterima atas nama HAM. Lha wong aliran kepercayaan sudah diterima haknya untuk dicantumkan di KTP,” katanya.
“Wedus, pitik ae gak gelem kawin sejenis kalau seperti ini diizinkan maka hakim MK itu stres pikirane,” tambah Syamsun disambut tawa hadirin.
Karena itu jadi pemimpin perlu pembinaan diri dengan doa rabbana hablana min azwajina wa durriyatina qurrota a’yuni wa jaalna lil muttaqina imama.
“Membina diri, pasangan dan anak sedap dipandang mata dan diri sendiri menjadi pemimpin bertakwa,” ujarnya. (sgp)