PWMU.CO-Forum Komunikasi Masjid Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo ( FKMMS ) study tour ke Yogyakarta Jumat-Sabtu (12-13/1/2018). Agendanya berkunjung ke Masjid Jogokariyan, Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, dan majalah Suara Muhammadiyah (SM). Kegiatan ini merupakan program dari Bidang Kemasjidan FKMMS. Sebanyak 100 orang takmir masjid mengikuti acara ini.
Ketua FKMMS Nur Chasan Basri menjelaskan, acara ini untuk mendapatkan ilmu dan tukar pengalaman pengelolaan masjid, dakwah, serta penerbitan majalah. ”Sepulang dari acara ini para takmir bisa mempraktikkan ilmu pengelolaan masjid yang diperolehnya dan belajar membuat buletin di setiap kegiatan masjid. FKMMS akan membuat buletin asy-Syamsu,” ujarnya.
Baca juga: 4 Kiat agar Masjid bisa Jadi Ujung Tombak Dakwah
Saat ke Masjid Jogokariyan diterima oleh Ustadz Irsyad. ”Mengelola masjid itu bukan fokus pada bentuk fisik masjidnya tapi fokus jamaahnya,” tutur Irsyad. ”Masjid itu memberdayakan dan menyejahterakan jamaah bukan membebani jamaah,” sambungnya.
Usai dari masjid ini dilanjutkan silaturahim ke Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di Yogya. Di sini ditemui oleh Aan dan Mifta. Mereka menjelaskan, masjid bisa berpotensi untuk meningkatkan ekonomi umat terutama masjid yang dekat jalan besar.
Berkunjung ke Suara Muhammadiyah (SM) ditemui oleh Ganjar, redaktur SM. Dia menyampaikan di zaman sekarang pesan lewat media sosial lebih cepat menyebar dibandingkan hanya ceramah.”Pesan yang dimediakan yakni ditulis dan di-share ke FB, Instagram, Youtube, insya Allah dampaknya jauh lebih luas dan cepat sampai di tangan setiap orang dibanding pesan yang diceramahkan saja karena pendengarnya terbatas,” katanya. ”Pesan-pesan yang dimediakan menjadi daya tarik dan menjangkau anak muda zaman now,” sambungnya. (Ali Muchsin)