PWMU.CO-Islam mengajarkan umatnya untuk hidup berjamaah dan dilarang bercerai berai. Tapi musuh Islam selalu berusaha memecah belah. Karena itu bina ukhuwah untuk merekatkan semua komponen bangsa.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PDM Kota Probolinggo Drs Masfuk MSi dalam Pengajian Ahad Pagi yang digelar PDM Jember, Ahad (14/1/2018). Hadir dalam acara ini utusan dari semua PCM dan PRM Jember.
Masfuk menyampaikan al-Quran surat Ali Imran ayat 103-104, isinya perintah berpegang kepada tali agama Allah dan jangan bercerai berani. Menyeru kebaiakan dan mencegah kemungkaran.
Baca juga: Mengenalkan Produk Saudagar Muhammadiyah Lewat JSM Expo di Jember
”Orang berjamaah ibarat air yang mengalir dengan tujuan yang jelas berkumpul ke sungai lalu menjadi lautan. Halangan yang merintangi selalu bisa ditembus bahkan bisa menghancurkan. Semua itu karena kekuatan air yang bergerak secara berjamaah,” tandas Masfuk.
Umat Islam harus sadar banyak pihak yang tidak suka Islam itu kuat secara berjamaah, tambah dia. ”Kawasan Timur Tengah yang hancur menjadi bukti nyata kelemahan jamaah Islam sehingga mudah terpecah-belah,” katanya.
Dalam konteks Indonesia, sambung dia, perbedaan antara Muhammadiyah dan NU harus dipahami dalam konteks khilafiyah semata dan jangan sampai merusak ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah ini modal besar bangsa Indonesia dalam merekatkan seluruh komponen bangsa dalam kebhinekaan.
Begitu juga menjalankan Persyarikatan Muhammadiyah, ujar dia, berjamaah juga harus dijadikan landasan dalam berorganisasi. Risiko tidak nyaman karena salah persepsi dari jamaah merupakan bagian dari dinamika organisasi. Karena itu dibutuhkan pemimpin dan kader yang bermental teguh dan tangguh dalam kebenaran serta mampu memberikan manfaat bagi banyak orang. (Maghfur)