PWMU.CO – “Tantangan yang paling berat bagi kami adalah larangan melaksanakan kewajiban shalat.”
Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Taiwan, Lilis Setyowati, pada Sidang Pleno VIII Tanwir I Aisyiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (20/1/17).
Lilis—panggilannya—pun harus terhenti sejenak saat berpidato karena dia tidak kuasa menahan tetesan air matanya. “Kami bisa melakukan banyak hal meskipun usia cabang kami relatif masih muda. Akan tetapi tantangan yang terberat buat kami adalah larangan melaksanakan kewajiban shalat oleh laopan (majikan) bagi para TKW,” jelas Lilis.
Perempuan yang sedang tugas belajar di Taiwan itu menegaskan, tidak ada tantangan yang paling berat selain larangan shalat.”Coba bayangkan karena keinginan untuk melaksanakan kewajiban itu ada anggota kami yang melakukan shalat di toilet,” ujarnya dengan terbata-bata.
Pada PWMU.CO Lilis, mengatakan bahwa di Taiwan semua majikan memelihara anjing dan babi. “Setiap hari semua pembantu harus memandikan binatang-binatang itu,” imbuhnya.
Untuk menolong mereka, ujarnya, kami memberikan siraman ruhani online melalui TV dan radio. “Ada jadwal juga bertemu. Biasanya dilakukan pada malam hari,” kata Lilis yang menjelaskan juga tidak sedikit para TKW itu mengaji sambil merawat kakek-nenek yang sakit.
Menurutnya, PCIA Taiwan anggotanya terdiri dari kalangan mahasiswa dan tenaga kerja wanita (TKW). “Gerakannya terbagi di tiga wilayah Taipe, Tainan Taiwan Selatan dan Taichung Taiwan Utara,” ujarnya. (Uzlifah)