PWMU.CO – Ternyata masih saja muncul tudingan yang menyebut umat Islam sebagai kelompok anti-Pancasila. Bahkan, sebagai kelompok separatis.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti mengungkapkan hal itu dalam sidang pleno XIII Tanwir I Aisyiyah di Aula At-Tauhid Tower UMSurabaya, Sabtu (20/1/18) malam.
Mu’ti mengatakan, selama ini masih ada yang beranggapan bahwa umat Islam Indonesia merupakan kelompok yang berkinginan keras mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Islam.
Bahkan, ada yang menuduh umat Islam sebagai kelompok separatis yang bisa mengancam kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Fakta dan realitasnya adalah umat Islam merupakan pemersatu bangsa Indonesia. Kok yo dituduh separatis,” ujarnya di hadapan ratusan peserta Tanwir I Aisyiyah.
Mu’ti menerangkan, separatisme itu muncul lebih disebabkan oleh faktor kemiskinan dan persoalan kesenjangan maupun ketidakadilan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik yang terjadi di negeri ini.
“Persoalan kemiskinan inilah yang sebenarnya mengancam keberlangsungan dan keutuhan NKRI. Bukan umat Islam,” ungkapnya.
Mu’ti menegaskan, umat Islam, khususnya Muhammadiyah tidak perlu lagi diajari soal menjaga keutuhan NKRI, arti Kebhinnekaan, Pancasila atau lainnya.
“Seorang pemeluk Islam yang baik pasti seorang Pancasilais,” tegasnya. (Aan)