PWMU.CO – Jumat (19/1/18) menjadi hari istimewa bagi siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat).
Pasalnya, mereka diajak belajar merawat janazah dalam acara Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK).
Sesuasi belajar teori tentang merawat jenazah mereka dipandu guru pembimbing Sulthon untuk melakukan praktik.
Sulthon menjelaskan merawat jenazah harus diajarkan sejak kecil. “Sangat penting bagi anak-anak SD untuk belajar merawat jenazah, sehingga seandainya ada orang tuanya yang meninggal dunia anak-anaknya tahu tentang apa yang harus dilakukan terhadap jenazahnya,” ujar Sulthon yang juga sebagai guru Alquran di Mudipat.
Pria asal Weru, Lamongan itu menambahkan ada lima hal yang harus dilakukan terhadap jenazah. “Yaitu memandikan, mengafani, menshalati, menguburkan, dan mendoakan. Siapa yang mampu melaksanakanya maka pahala sebesar Gunung Uhud akan diperolehnya,” imbuhnya.
PIK yang diikuti oleh siswa kelas VI dilaksanakan Jumat-Sabtu (19-20/1/18) dan mewajibkan setiap peserta menginap di sekolah.
Walaupun menginap, siswa sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan. Seperti disampaikan oleh Dhendhik Wicaksono kelas 6A. “Saya senang mengikuti PIK karena bisa nginap bareng teman-teman disekolah dan juga menambah ilmu,” ujar Dhendik sapaan akrabnya.
Ditemui di sela kegiatan, Mukhlisin M PdI KAUR AIK SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya menjelaskan, ada 6 materi pokok dalam pelaksanaan PIK. “Yaitu tujuan pendidikan Muhammadiyah, etika pergaulan, perempuan dan jilbab, jenis, dan bahaya syirik, kaifiyah shalat janazah, serta doa shalat dan doa sehari-hari,” ujar pria kelahiran Tuban ini.
Melalui PIK siswa diharapkan bisa lebih mantap lagi keimana dan keislamannya. (Wahid)