PWMU.CO – Memanjakan musafir yang rehat di masjid adalah salah satu program penting Takmir Masjid Al Muttaquun Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan Sunarno, sekuriti masjid, Rabu (24/1/18).
Ditemui usai shalat Subuh, Pak Sunarno—panggilan akrabnya—menyebutkan ukiran nama tokoh penyebar agama Islam sengaja dipajang mengelilingi ruang utama.
“Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib adalah Khalifah di zaman Rasul,” ujarnya.
Dia melanjutkan, para perawi hadist juga ada seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad bin Hambal.
“Selain itu, tokoh penyebar agama Islam juga tercantum seperti Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, Ki Ageng Gribig, dan Sunan Tembayat,” tuturnya sembari menunjukkan ukiran.
Pria yang tinggal di Dukuh Ngangkruk, Kelurahan Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten ini mengaku nama-nama itu sebagai media pembelajaran juga untuk musafir yang rata-rata siswa sekolah.
“Agar mereka tidak lupa dengan tokoh-tokoh sejarah Islam,” ucapnya.
Setiap hari, pak Sunarno mengendarai motor dari rumah ke masjid yang berjarak 3 Km. Dengan sistem kerja tiga shift, Pak Sunarno merasa ringan menjalankan amanah sebagai penjaga masjid.
“Kalau shift malam itu ya seperti sekarang ini, jam 8 malam hingga Subuh. Shift paginya lanjut Subuh sampai Dhuhur. Sedangkan shift siang itu Dhuhur hingga Isya’,” ungkapnya.
Ayah satu putera ini menceritakan Masjid Al Muttaqun sudah mengalami tiga kali pemugaran, terakhir tahun 2007.
“Kaligrafi yang terukir di kayu mengelilingi masjid adalah kaligrafi Jawa. Bentuk luar masjid bergaya Timur Tengah. Sedangkan tempat Imam shalat berbentuk seperti wayang yang merupakan unsur kebudayaan Jawa,” jelasnya.
Pria yang sudah mengabdi hampir 10 tahun ini berharap keunikan itu bisa membuat pengunjung nyaman dan memiliki kesan tersendiri.
Kekhasan yang dimiliki Masjid Al Muttaqun itu membuat siswa-siswi SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) merasa betah berlama-lama di sana seusai shalat Subuh berjamaah.
Bagi nitizen yang merencanakan perjalanan ke Candi Prambanan, bisa menikmati khusuknya shalat di masjid ini. Pemandangan candi yang terselimuti kabut dapat dinikmati dari koridor lantai 2 masjid.
Selamat berkunjung! (Ria Eka Lestari)