PWMU.CO – Meraih nilai terbaik dalam ujian sekolah adalah dambaan setiap siswa. Sayangnya, tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan melakukan kecurangan.
Peringatan itu disampaikan motivator pendidikan Bagus Sanyoto M Psi kepada 71 siswa-siswi kelas 6 SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya dalam program Quranic Camp, di Jalan Gadung Surabaya, Jumat-Sabtu (26-27/1/18).
Menurut Bagus, melakukan kecurangan dalam menghadapi ujian itu sebenarnya justru berakibat buruk pada masa depan para siswa.
“Sungguh sangat rugi, anak yang nilainya 100 namun ia mengerjakannya dengan cara menyontek,” ujarnya sambil mengintakan bahwa anak yang bermain curang itu jika kelak jadi pejabat kemungkinan besar akan jadi koruptor.
Untuk menghindari hal itu terjadi, Bagus mengajak para siswa mewaspadai cara dan ciri buruk dalam mengerjakan soal ujian.
Seperti menyontek, mengandalkan teman untuk membantu, menyebarkan kunci jawaban, memotret soal lalu dikirim ke chatroom line untuk mendapatkan kiriman balik jawabannya. “Dan perilaku sejenisnya,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, motivator yang juga Sarjana Hukum Unair itu memberikan beberapa prinsip untuk menghadapi ujian sekolah yang tinggal empat bulan lagi dilaksanakan.
“Jauhkan diri dari gangguan gadget,” kata dia menjelaskan hal pertama. Kedua, mempelajari metode atau cara yang praktis untuk hal-hal yang sulit.
Ketiga, mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan menyadari hal-hal istimewa pada diri sendiri. “Ibadah dikuatkan. Tidak perlu disuruh dalam melaksanakannya,” pesannya.
Keempat, berbuat baik kepada kedua orangtua, menghormati guru, dan menyayangi teman. “Banyak belajar atau membaca buku,” pesan kelimanya.
“Yang paling penting anak-anakku harus tetap optimis meraih nilai terbaik dengan cara banyak belajar, beribadah, dan berdoa. Dan yang tidak kalah pentingnya harus jujur,” ujar ayah dari empat anak itu.
Dia mengintakan bahwa nilai bagus itu penting, tapi lebih penting adalah nilai-nilai kejujuran dalam proses mendapatkan nilai ujian itu.
Kepala Urusan Ismuba Basirun menyampaikan Quranic Camp adalah program kegiatan untuk meningkatkan kualitas iman, takwa, dan penguatan ibadah paras siswa sekolah yang familier disebut SD Musix itu.
“Selain itu, juga sebagai upaya untuk melatih kemandirian dan penyiapan mental serta ketrampilan untuk menghadapi ujian,” jelasnya.
Menurut dia, hal yang membedakan kegiatan ini dengan yang lain adalah banyaknya waktu yang dialokasikan untuk melakukan tadabur Alquran.
“Makanya kita namakan Quranic Camp, karena selain cerdas secara intelektual, kami juga berharap anak-anak memiliki kelembutan hati, serta perilaku yang Qur’ani,” terang dia. (Munahar)