PWMU.CO-Di Lembaga Sosial Kesejahteraan Anak (LKSA) Putra Muhammadiyah Lumajang tergeletak banyak potongan paralon bekas. Paralon itu di tangan anak-anak asuh lembaga lantas diukir menjadi hiasan. Kemudian dihaluskan dan dicat. Luar biasa paralon itu akhirnya berubah menjadi lampu hias ruang tamu yang indah berwarna-warni.
Pengasuh panti Zainal Arifin menjelaskan, pembuatan tabung-tabung hias itu diawali dengan mendesain gambar melalui komputer. Setelah jadi desain dicetak di kertas kemudian mal desain ditempelkan pada paralon. ”Dari gambar mal itu anak-anak mengukir paralon,” ujar Zainal Arifin, Senin (29/1/2018).
Alat ukir yang dipakai cutter dan bor. Dengan teliti dan pelan-pelan gambar itu akhirnya terbentuk di permukaan paralon. Pekerjaan berikutnya menghaluskan permukaan paralon dengan digosok. Setelah itu dicat seluruh permukaannya sebagai warna dasar. Detail gambar diberi warna berbeda sehingga muncul gambar yang menarik. Ada gambar kupu, kuda, masjid, kaligrafi. Paralon bekas berubah menjadi lampu hias indah dan cantik untuk dipajak di ruang tamu, teras, dan taman.
”Pekerjaan seperti ini membutuhkan ketelitian, kesabaran dan ketelaten. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat hiasan itu berbeda. Ada yang 5 jam tapi bisa juga 20 jam tergantung tingkat kesulitannya,” tuturnya.
Hasil karya anak-anak LKSA ini dipasarkan langsung ke rumah-rumah warga. Juga dipajang lewat media sosial WhatsApp dan Facebook. Di LKSA juga ada display di ruang tamu sehingga pengunjung yang datang bisa langsung melihat bila tertarik bisa langsung membeli. Kerajinan ini juga dipamerkan di bazar-bazar umum. Harganya berkisar Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu.
Pembaca yang tertari bisa datang ke LKSA Jl Letkol Slamet Wardoyo No. 103 Labruk Lor, Lumajang. Menurut Zainal, LKSA ini baru menyelesaikan akreditasi dan mendapat nilai B. Panti ini membina 43 anak asuh. Ketrampilan yang diberikan seperti sablon, percetakan, ternak, perkebunan/agrowisata, menjahit, seni musik, beladiri. Kerajinan paralon itu baru diberikan tahun 2018 ini. ”Harapan besar kerajinan ini bisa menggali kreativitas anak asuh dan menjadi bekal mereka saat terjun ke masyarakat,” tandas Zainal Arifin. #