PWMU.CO-Guru SMP Muhammadiyah 11 Dupak Surabaya, Azrohal Hasan, mendapat kesempatan mengikuti short course tentang Urban Enviromental Management ke Jepang. Dia bersama 14 peserta lainnya berangkat Sabtu (27/1/2018) dilepas oleh pejabat Sekretariat Negara di Jakarta.
”Ini keberuntungan yang tidak diduga,” kata Azrohal dihubungi sebelum keberangkatannya. Guru IPS itu bercerita, awalnya dia mendapat informasi program short course ini dari WA yang di-share Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Arif’an tentang program yang disponsori JICA (Japan International Cooperation Agency) lewat Sekretariat Negara.
Keinginan pergi keluar negeri dengan biaya sponsor, dia meminta rekomendasi ke Kepala SMP Muhammadiyah 11 Surabaya Suhartini untuk mendaftar. ”WA itu mendadak H-3 dari deadline,” ujar Azrohal. ”Padahal syaratnya banyak harus mengumpulkan berkas seperti sertifikat TOEFL, CV, sertifikat kegiatan, job report, kartu identitas, rekomendasi pemda, dan mengisi formulir pendaftaran,” katanya.
Baca juga: Membeludak! Taruna Peserta Seleksi Magang Kerja ke Jepang
Dia yang juga ketua bidang keilmuan DPD IMM Jatim itu tetap optimistis waktu singkat dapat diselesaikan. Semua berkas dia lembur hingga selesai dalam waktu semalam. Berkas yang perlu minta rekomendasi ke Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya (Dispora) dia kirim esok harinya.
Namun menginjak H-1 Azrohal mendapat kabar Dinas Pemuda dan Olahraga tidak dapat memberikan surat rekomendasi karena Kartu Tanda Penduduk masih tertera alamat Lamongan. Dia sempat tertegun. Berpikir bagaimana mencari jalan keluar.
Bersyukur ada Pak Gafar, staf Dispora Kota Surabaya yang menyarankan menghadap Ringgo, teman Azrohal yang juga kerja di kantor ini untuk mencari solusi. Ternyata harapan itu muncul. Azrohal diminta datang ke kelurahan membuat Surat Keterangan Tinggal Sementara di Surabaya. Sebab dia juga sejak tahun 2011 tinggal di kota ini saat kuliah di Universitas Airlangga hingga menikah dengan Belinda Devina, gadis Surabaya.
Tak pakai lama langsung dia ke kelurahan dan beruntung urusannya lancar. Ketika berkas terpenuhi lantas diserahkan ke Dispora Kota Surabaya. Setelah diperiksa maka surat rekomendasi itu keluar. Pak Gafar bergegas mengajak Azrohal ke kantor mengirim berkas ke Kementerian Sekretariat Negara. Batas deadline dihitung dari stempel tanggal pos. Usai mengirim berkas, Azrohal lega hatinya. Sekarang dia tinggal berdoa semoga pengajuannya lolos seleksi dari ribuan pelamar dari berbagai daerah di Indonesia.
Menjelang Tahun Baru ada telepon waktu dia mengajar karena itu tidak diangkat. Nomor telepon tidak dikenali maka dia abaikan. Sepulang dari mengajar Belinda Devina, istrinya, mengabarkan, tadi ada telepon dari Kementerian Sekretaris Negara memberitau Azrohal terpilih sebagai delegasi Indonesia untuk program kemitraan JICA. Tak terkatakan bagaimana berbinarnya hati Azrohal mendengar kabar itu.
Sabtu (27/1/2018) pukul 11:00 dia sudah berada di Jakarta untuk mengikuti persiapan keberangkatan. Dia mengikuti materi pembekalan selama mengikuti program di Jepang juga dikenalkan budaya masyarakat dan sistem pendidikan di Jepang. Materi itu mulai dari etika, budaya, kemajuan teknologi, perbekalan, Action Plan. Selesai acara itu rombongan delegasi pun terbang ke Negeri Sakura. (AH)