PWMU.CO – Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Pepatah itu cocok untuk menggambarkan kegiatan Pimpinan Daerah Ikatan pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Gresik, di SMA Muhammadiyah 10 Gresik, Sabtu (27/1/18).
Pasalnya, dalam satu hari itu PD IPM Gresik mendeklarasikan tiga komunitas sekaligus. Yaitu Ngopi Jahe, BOTS (Book on The Street), Pelajar Hijau. Turut diresmikan juga Komunitas Seni, Budaya, dan Kesehatan SMAM 10 Gresik. Jadi, sekali berkegiatan, tiga-empat komunitas dilahirkan.
Kepada PWMU.CO, Agung Puji Santoso— pemerakarsa sekaligus Ketua Komunitas Ngopi Jahe—menjelaskan bahwa nama komunitas tersebut adalah “akronim” dari Ngobrol Pisan Jelas Akeh Gawe (ngobrol sekali saja, lebih baik banyak kerjaan, Red).
Ngopi Jahe, kata Agung, berfokus pada kegiatan kewirausahaan. “Kami pusatkan di regional Gresik selatan, tepatnya di SMA Muhammadiyah 8 Cerme,” ujarnya.
Menurut Agung, dipilihnya Cerme, karena daerah tersebut menjadi kawasan sentral makanan ringan.
Ketua BOTS Fakhlul Nizam memilih regional Gresik tengah sebagai base camp karena sangat erat kaitannya dengan dunia keilmuan. “Komunitas BOTS bergerak dalam bidang literasi, dengan konsep perpustakaan jalanan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, komunitasnya telah membuka perpustakaan-perpustakaan di jalan pada setiap Ahad. “Antusiasme masyarakat sangat luar biasa,” kata dia.
Regional Gresik tengah juga dipilih Komunitas Seni, Budaya, dan Kesehatan sabagai pusat kegiatan. Menurut Zahra Zahirah, ketuanya, komunitas ini memilih regional itu juga berkaitan dengan dunia keilmuan yang lebih support di perkotaan.
Daerah utara dipilih sebagai base camp Pelajar Hijau karena komunitas ini berfokus pada kegiatan ekologi dan konservasi alam. “Dan keadaan alam di pesisir pantai utara cocok dengan kegiatan komunitas ini,” jelas Refi Nur Hidayar, Ketua Pelajar Hijau.
Menurut pegiat Rumah Baca Komunitas Yogyakarta Fauzan Anwar Sandiah, yang juga hadir pada acara tersebut, dengan semangat 3M (membaca, menanam, dan menulis) Pelajar Hijau menjadi yang pertama di IPM se-Indonesia.
Deklarasi empat komunitas itu disambut baik oleh para pejabat yang berwenang, di antaranya dari Diskoperindag (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Gresik dan BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kabupaten Gresik.
Kedua lembaga itu mengutus perwakilannya untuk menghadiri deklarasi yang dihadiri sekitar 100 peserta, utusan IPM se-Kabupatan Gresik. Ikut hadir Alfiansyah Hidayatullah mewakili Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jawa Timur.
“Saya berharap para pelajar bisa menjadi pengerak sekaligus pengembang SDM di daerah Gresik,” kata Firman Abdullah
Kepala Bidang Perkoperasian Diskoperindag.
Sementara itu Zauji SSi,
Kasi Peningkatan Kapasitas LH BLH berharap agar kegiatan ini menjadi sedekah bagi pelajar Gresik. “Segera bergerak. Jangan menunggu orang lain bergerak. Mulailah dari diri kalian sendiri,” pesannya.
Selamat! (Hafidzah)