PWMU.CO-Kekhawatiran orangtua yang putra-putrinya menghadapi Ujian Nasional (UN) harus dibuang jauh-jauh. Sebab kekhawatiran anak tidak lulus UN, 90 persen tidak terjadi.
Demikian penjelasan awal Danny Hernowo SPsi pada seminar Spiritual Parenting dan temu walimurid kelas 6 SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya di Aula The Millenium Building, Sabtu (27/1/2018). Acara itu diikuti 280 walimurid Mudipat kelas 6.
”Orangtua jangan paksakan kehendak, anak harus jadi ini itu. Biarlah anak memilih profesinya. Kini profesi luar biasa banyaknya,” ujar pria kelahiran 26 Agustus 1977 itu.
Baca juga: Bangga, Stand Pameran Mudipat Dikunjungi Rektor
Arek Malang itu lalu mengisahkan Thomas Alfa Edison yang dikeluarkan dari sekolahnya. Sang ibu Edison membaca salah surat yang dikirim sekolah, katanya, Edison terlalu jenius sehingga sekolah tidak sanggup mendidiknya, padahal isi surat sebenarnya Edison idiot dan terlalu bodoh sehingga sekolah memecatnya.
”Saking mulianya si ibu Edison, dia mendidik anaknya yang katanya idiot dengan sepenuh hati, memujinya, dan jadilah ia orang hebat sampai mencipta lampu yang sampai saat ini kita semua rasakan manfaatnya,” Kata Danny.
Pemilik dan komisaris PT LogosInstitute (SEFT Corp) itu mengajak orangtua untuk selalu memberi sentuhan emosi, membesarkan hati anak agar sukses di masa depan. ”Jadi bapak-ibu harus hati-hati. Omongan orangtua kepada anaknya seperti omongan nabi kepada umatnya. Sakti,” katanya.
Orangtua tidak perlu membanding-bandingkan anak dengan orang lain. Membandingkan anak itu amat buruk, karena melukai hati anak. ”Jangankan anak-anak, kita saja kalau dibanding-bandingkan mau tidak? ” maka seisi aula menjawab serempak…tidaaak.
Kepala SD Mudipat Edy Susanto MPd pada pidato pembukaan menyampaikan, orangtua dalam mempersiapkan anak menghadapi Ujian Nasional (UN) perlu menerapkan tiga prinsip fundamental ini. Yaitu kokohkan spiritualnya, kokohkan emosionalnya, dan kokohkan intelektualnya.
”Bapak ibu mohon pantau nilai try out putra-putrinya, kalau kurang semangati, doakan terus, dan tidak perlu membanding-bandingkan dengan siswa lain,” kata Kepala SD Berprestasi Kota Surabaya 2017. (mul)