PWMU.CO-Children Marching Band Competation (CMC) yang digelar SD Muhammadiyah 1 Gresik menjadi ajang olah Kreativitas anak-anak TK se-Kab Gresik. Meskipun kompetisi itu digelar Sabtu (20/1/2018) tetapi kesan gemebyarnya masih terasa hingga sekarang.
Acara ini sudah diadakan dua kali. Tahun ini diikuti 17 grup drumband dan marching band TK/RA se-Kab. Gresik. Semua peserta tampil semarak baju warna-warni. Memainkan atraksi yang menggemaskan dari pemain yang berusia balita itu. Suara drum dan gemerincing alat musik berbunyi sepanjang hari itu dengan sorak sorai penonton menyemangati.
Rasyidul Arifi Billah, ketua pelaksana CMC 2, menyampaikan, event CMC ini sangat besar sehingga mendapat apresiasi bagus dari TK-TK. Terbukti dengan banyaknya TK yang berpastisipasi dalam ajang lomba kali ini.
”Yang membuat bangga lagi adalah keikutsertaan dua TK yang berasal dari Pulau Bawean tahun ini. Melihat perjuangannya dalam berlatih, harus datang menyeberangi gelombang lautan yang besar, dan terharu sekali melihat adik-adik sejak Jumat sore sabar menunggu hujan reda untuk menjajal lapangan dan rela berlatih sampai malam di tengah rintik hujan,” lanjut Billah dengan berkaca-kaca.
Keikutsertaan TK ABA 17 Sangkapura Bawean memang penuh perjuangan. Dengan jumlah personalia 33 anak, official, orangtua sehingga total 76 orang, mereka datang lebih awal naik kapal. Karena lokasi lomba jauh, semua siswa didampingi oleh orangtua dan kerabatnya.
Khairil Anwar, ketua rombongan Bawean, menjelaskan rombongan berangkat dari pelabuhan Bawean, Kamis, pukul 11.30 dengan menumpang Kapal Bahari Expres. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam. Sampai di pelabuhan Gresik pukul 5 sore. ”Seluruh rombongan ditampung oleh keluarga Bawean yang tinggal di GKB Gresik disediakan tiga rumah,” jelas Khairil.
Drumband TK ABA 17 Sangkapura berdiri sejak tahun 2011. Telah mengikuti beberapa kejuaraan di antaranya kejuaraan drumband Milad Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Gresik, kejuaraan drumband yang diadakan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sidoarjo.
Ditanya mengenai dana, sambil tersenyum Khairil menjelaskan, ”Betul dana yang dikeluarkan lumayan besar, tapi semua itu untuk pengalaman anak-anak, juga untuk syiar Muhammadiyah. Biaya mengikuti lomba sebagian ditanggung walimurid dan sebagian dari donatur.”
Saat sesi latihan Kamis sore, pelatih Salam menyampaikan persiapan anak didiknya mengikuti CMC dilakukan sejak pertengahan Desember. Latihan intensif selama seminggu. Dia juga menceritakan perjuangan saat di kapal. Hampir semua penumpang mabuk, tak terkecuali para orangtua, karena gelombang laut lumayan besar. (Lilik Isnawati)