• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Minggu, Maret 7, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Aisyiyah dan Tantangan Hidupkan Mesin Ekonomi, Ini 5 Tawaran Skemanya

Selasa 30 Januari 2018 | 19:14
in Kabar, Opini
28
SHARES
87
VIEWS


Oleh Agus Wahyudi *)

PWMU.CO – Pekerjaan besar perlu dibuktikan Aisyiyah pascaperhelatan Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, 19-21 Januari 2018 lalu. Aisyiyah dituntut mampu mewujudkan harapan meningkatkan harkat dan martabat perempuan yang berdikari dan memiliki kesejahteraan lebih baik.

Tanwir telah merumuskan 13 rekomendasi. Antara lain meneguhkan posisi dan peran Aisyiyah sebagai gerakan perempuan progesif, mampu menyelesaikan pemenuhan hak-hak perempuan, memperkuat basis akar rumput anggota, menangkal pernikahan anak, peran aktif pemberdayaan ekonomi, dan mendorong proses politik berkualitas.

Sejak didirikan pada 19 Mei 1917, Aisyiyah sebagai organisasi otonomi Muhammadiyah, merupakan pilar penting yang bisa mendorong kemajuan dan mampu menangkap tanda-tanda zaman. Karena itu, Aisyiyah harus bisa memainkan peranan penting dengan mengimplementasikan program-program strategis yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh kaum Hawa di Indonesia.

Hasil-hasil penting memang selalu disampaikan Aisyiyah terkait peran dan kiprahnya dalam meningkatkan dan memperluas kerja, serta memajukan harkat perempuan. Seperti lahirnya amal usaha yang terdiri atas ribuan sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar, perguruan tinggi, rumah sakit, balai, panti asuhan, dan sebagainya.

Dengan begitu, Aisyiyah ingin membuktikan diri bukan sebagai organisasi kerumunan perempuan. Aisyiyah merupakan motor perubahan. Organisasi dengan jati diri yang kuat, serta mampu merekatkan tali ikatan dalam sebuah jamaah. Komitmen tersebut diwujudkan juga dengan loyalitas dan integritas dalam menjalankan peran dakwah yang diusung lewat gerakan Islam berkemajuan.

Tentu saja, premis tersebut tidak cukup untuk menjawab kegelisahan publik. Di mana Aisyiyah harus menatap tantangan dan peluang ke depan yang makin complicated dan disruptif. Pasalnya, jika Aisyiyah tidak bisa adaptif dengan perubahan, bukan tidak mungkin Aisyiyah bakal tertinggal dan ujungnya bisa mengalami degenerasi.

Itu sebabnya, melalui tema “Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Pilar Kemakmuran Bangsa”, Aisyiyah perlu memformulasikan dan meneguhkan sikap yang berbasis perencanaan matang dalam memperjuangkannya. Hal itu disebabkan pemberdayaan ekonomi yang jamak disampaikan ke publik sejatinya tidak akan banyak berdampak jika hanya berhenti pada slogan atau memenuhi kalender kegiatan dalam momentum tahunan seperti Tanwir. Publik butuh bukti nyata jika Aisyiyah mampu menjadi pelopor garda depan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Baca Juga:  Mereka yang Dipilih sebagai Ketua Aisyiyah se-Jatim

Sejatinya, hingga kini, peran perempuan masih menjadi isu seksi yang terus menggelinding dan menjadi perhatian publik. Bukan hanya di level lokal, nasional, tapi juga internasional. Kita bisa melihat betapa besar kampanye media sosial terbesar dunia, Facebook.

Sejak tahun 2017, Facebook gencar memgampanyekan dukungan untuk pengusaha perempuan di dunia, termasuk di Indonesia.

Lewat program #SheMeansBusiness yang dirilis bertepatan pada Hari Perempuan Internasional 2017 lalu, Facebook meneguhkan keyakinan jika keberhasilan perempuan sangat penting, bahkan diartikan sebagai kemenangan bersama. Program yang telah diluncurkan di 15 negara ini memberikan pelatihan langsung kepada 8.000 pengusaha dan pelatihan online untuk 52 ribu pengusaha di seluruh dunia.

Sikap afirmatif terhadap pelaku usaha perempuan tersebut dilatarbelakangi oleh riset dari Facebook (Riset YouGov), di mana 9 dari 10 perempuan di Indonesia ingin membangun usaha sendiri. Sebanyak 58 persen dari para perempuan tersebut memulai bisnis yang akan memiliki pengaruh sangat besar terhadap ekonomi. Hal tersebut bisa membuka kesempatan pada 3.836 juta bisnis baru, 1.175 juta lapangan kerja baru pada 2021 mendatang.

Di sisi lain, riset juga menjabarkan tantangan yang acap kali menghampiri kaum perempuan yang ingin menjadi pengusaha. Yakni sebanyak 36 persen kurang akses finansial, 30 persen kurang percaya diri, 32 persen kurang informasi untuk memulai usaha, 26 persen tidak ada tempat untuk menjalankan bisnis seperti ritel atau kantor.

Baca Juga:  Dalilah Candrawati: Begini 'Muludan'-nya Aisyiyah, Gus!

Hal-hal apa saja yang membuat lebih banyak perempuan mampu mengubah ide mereka menjadi bisnis yang sukses juga tak luput dari riset ini. Di mana 40 persen memiliki akses untuk perangkat digital yang tepat dan mendapat dukungan, 63 persen dukungan dan sarana untuk memahami bagaimana menjangkau dan memiliki pelanggan, 53 persen jaringan atau dukungan dan saran komunikasi, 55 persen akses untuk dukungan dan saran finansial seperti pemberian pinjaman.

Infrastruktur usaha
Kiprah pasca-Tanwir I Aisyiyah ini bakal menjadi pembuktian, apakah Aisyiyah layak memosisikan diri sebagai organisasi sentral dalam memberdayakan ekonomi perempuan di Tanah Air? Atau sebaliknya, leverage (pengaruh) Aisyiyah tidak kelewat besar kurang memahami spirit berkemajuan Muhammadiyah yang memberikan kontribusi riil kepada bangsa Indonesia lewat pemberdayaan kaum perempuan?

Makanya, Aisyiyah perlu segera menyusun agenda-agenda implementatif pasca-Tanwir I yang dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla itu. Salah satunya, menyiapkan dukungan untuk berkarya bagi perempuan. Tepatnya, menyiapkan infrastruktur usaha yang kuat.

Ada beberapa skema yang bisa dijalankan untuk menumbuhkan kesempatan berusaha dan kemandirian bagi perempuan. Pertama, adanya ruang berekspresi dan komunikasi bagi perempuan untuk bisa berusaha tanpa harus meninggalkan rumah. Mereka ini dilatih untuk menghidupkan “mesin kedua” ekonomi keluarga.

Tujuannya untuk menghasilkan pemasukan tambahan bagi keluarga untuk kesejahteraan lebih baik. Aisyiyah juga bertanggung jawab menyadarkan orientasi usaha parempuan dengan prinsip bergotong-royong. Prinsip ini diyakini akan memperkuat peran Aisyiyah di masa depan.

Kedua, peran pemberdayaan difokuskan dengan melibatkan banyak komunitas perempuan. Aisyiyah harus menyadari tantangan generasi yang melahirkan banyak idea generator, entrepreneurial mindset-nya memandu kehidupan.

Lahirnya generasi yang memulai dengan kebersamaan dengan ketekunan bereksperimen dalam komunitas. Generasi dengan semangat membantu orang yang kesulitan dan mendorong terobosan tanpa pernah melihat asal-usul dan keturunan.

Baca Juga:  Sekali Gebrak, Tiga Acara Terlampaui oleh Aisyiyah

Ketiga, pengembangan usaha lewat peningkatan produk, kapasitas produksi, serta perluasan pasar. Untuk hal ini bisa diberikan pascatercukupinya distribusi pengetahuan yang mengasah kompetensi. Mereka yang terlibat harus merasakan betul manfaat dari transfer pengetahuan dan keterampilan yang diberikan.

Dukungan ini bisa menjadi modal besar yang bisa menghadirkan kelompok sadar belajar dan menjadi dirinya sendiri.

Keempat, upaya kreatif dan inovatif dengan mendorong usaha kaum perempuan mampu bersaing di level lebih tinggi. Faktor penting dari kegiatan berusaha adalah masalah mentalitas.

Para perempuan harus punya kepercayaan diri dalam berusaha. Mereka juga dituntut perfeksionis dalam menjalankan usaha. Tidak cukup hanya dorongan untuk kerja keras, tapi bisa melihat kebutuhan pasar yang makin kompleks.

Kelima, memberikan pembekalan literasi keuangan. Kaum perempuan harus melek finansial untuk menjalankan roda usaha. Hal itu dibutuhkan agar mereka bisa memahami perencanaan dan pengelolaan keuangan serta mengenali suatu risiko yang akan dihadapinya.

Pada gilirannya, mereka bisa well informed terhadap semua instrumen keuangan dan investasi. Dengan bekal tersebut, keuntungan yang diraih bakal lebih cepat dan peluang meningkatkan usaha menjadi lebih besar.

Pada ujungnya, mendorong dan mengembangkan kualitas ekonomi perempuan merupakan agenda mendesak bangsa. Terlebih di tahun politik sekarang. Bangsa ini butuh banyak kehadiran perempuan yang memiliki ketrampilan dan bisa menciptakan peluang usaha.

Hal ini memang bukan semata menjadi beban yang dipikul Aisyiyah dalam mengemban tugas-tugas persyarikatan. Akan tetapi, komitmen, kerja nyata, dan kontribusi nyata Aisyiyah sangat dinantikan oleh masyarakat. (*)

*) Agus Wahyudi, Wakil Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

Tags: AisyiyahFacebookmesin ekonomitanwir IUniversitas Muhammadiyah Surabaya
Share11Tweet7SendShare

Related Posts

Aisyiyah Lamongan Gelar Sekolah Ideologi Kader
Kabar

Aisyiyah Lamongan Gelar Sekolah Ideologi Kader

Sabtu 30 Januari 2021 | 15:56
1.1k
Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi
Kabar

Podcast Jembermu Solusi Dakwah Era Pandemi

Rabu 27 Januari 2021 | 21:59
105
Hari Ibu
Featured

Hari Ibu, Peran Tokoh Aisyiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 15:50
142
Siti Noordjannah Djohantini
Kabar

Siti Noordjannah, Ketum Aisyiyah, Raih Doktor Ekonomi Bahas Al Maun

Rabu 9 Desember 2020 | 19:20
3.6k
Saad Ibrahim Instruksikan Pendirian Universitas Aisyiyah Jatim
Kabar

Saad Ibrahim Instruksikan Pendirian Universitas Aisyiyah Jatim

Rabu 9 Desember 2020 | 18:10
6k
Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin
Kabar

Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin

Kamis 12 November 2020 | 09:41
281

Discussion about this post

Berita Terbaru

Pelatihan Service AC,  Cara MPM PDM Surabaya Beri Solusi

Pelatihan Service AC, Cara MPM PDM Surabaya Beri Solusi

Minggu 7 Maret 2021 | 17:34
Panti Asuhan At-Taqwa

Panti Asuhan At-Taqwa PCM Sambikerep Lanjutkan Pengecoran Lantai 3

Minggu 7 Maret 2021 | 17:20
Ujian Kreativitas Guru kala Lemah Sinyal Melanda Kelas Daring

Belajar Trik Pemula Menang Catur

Minggu 7 Maret 2021 | 13:34
PCM Pakal

PCM Pakal Terima Wakaf Tanah

Minggu 7 Maret 2021 | 13:28
Menemukan Syahadat dalam Kehidupan, Tiga Kisah Inspiratif

Menemukan Syahadat dalam Kehidupan, Tiga Kisah Inspiratif

Minggu 7 Maret 2021 | 12:38
Arloji KW Moeldoko

Arloji KW Moeldoko dan KLB Original

Minggu 7 Maret 2021 | 11:56
Ujian Kreativitas Guru kala Lemah Sinyal Melanda Kelas Daring

Ujian Kreativitas Guru kala Lemah Sinyal Melanda Kelas Daring

Minggu 7 Maret 2021 | 11:35
Ring Tinju

Ring Tinju Mulkowi Vs Beyehaye

Minggu 7 Maret 2021 | 09:41
Ketegasan Ki Bagus Aroma Kiai Dahlan ditulis oleh M. Anwar Djaelani. Dalam analisisnya sikap tegas Ki Bagus Hadikusumo sangat dipengaruhi oleh KH Ahmad Dahlan.

Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

Minggu 7 Maret 2021 | 09:19
Tiga Wajah Buya Hamka ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah yang produktif menulis; tinggal di Sidoarjo.

Tiga Tawaran Buya Hamka untuk Keadilan Sosial

Minggu 7 Maret 2021 | 07:22

Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’
Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
129

M Faried Achiyani (kiri) bersama tiga kontributor PWMU.CO alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat. Yaitu dari kiri Sunarsih, Maslahul Falah, dan...

Read more
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
146
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
339
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
178
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
208

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    320688 shares
    Share 128275 Tweet 80172
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    13868 shares
    Share 5547 Tweet 3467
  • Arloji KW Moeldoko dan KLB Original

    2844 shares
    Share 1138 Tweet 711
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1433 shares
    Share 573 Tweet 358
  • Pemerintah Bingung, Jadi Asbun

    391 shares
    Share 156 Tweet 98
  • Permainan Kasar Moeldoko

    308 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    4529 shares
    Share 1812 Tweet 1132
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    1914 shares
    Share 766 Tweet 479
  • Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

    12980 shares
    Share 5192 Tweet 3245
  • Demokrasi Kambing dan Bebek

    522 shares
    Share 209 Tweet 131
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In