PWMU.CO-Pasangan calon (paslon) kepala daerah yang maju dalam panggung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus menyiapkan tiga amunisi untuk menang. Tiga amunisi itu yaitu kekuatan sosial, politik, dan finansial.
Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik dari FISIP UMM Ahmad Jainuri MAP ditemui di Malang, Senin (29/1/2018) malam.
Menurut Jainuri, momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan Juni 2018 sudah dekat, para pasangan calon harus menyiapkan amunisi secara maksimal, efisien dan tepat sasaran termasuk memanfaatkan tiga modal utama. ”Jika ingin kuat dan menang dalam pertarungan politik, harus memiliki modal utama seorang politisi yaitu modal sosial, politik dan finansial,” ujarnya.
Baca Juga: Religius Musiman dalam Pilkada Serentak 2018
”Saat ini jika ada pasangan calon yang tidak memiliki modal kekuatan tersebut maka jangan berharap bisa berhasil dan menang,” tegasnya. ”Kemudian memahami karakter, serta kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang akan dipimpinnya, termasuk program yang ditawarkan harus pro masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, ada lima hal yang harus diperhatikan dan diperkuat untuk keberhasilan paslon dan tim sukses pemenangan yang ikut kontes pilkada serentak kali ini. Pertama, kapasitas atau profil calon harus bagus dan menarik.
“Jika profil atau kapasitas calon tidak bagus, tidak mumpuni dan tidak menarik maka ini akan melemahkan, dan akhirnya ditinggalkan oleh pemilih. Karena sekarang pemilih mulai cerdas dan ngerti mana yang baik dan yang tidak,” jelasnya.
Kedua, mesin politik yang dimiliki harus bekerja maksimal. “Mesin politik yang dimaksud adalah potensi dan kinerja struktur organisasi partai politik harus di maksimalkan hingga struktur yang paling bawah harus bergerak,” terangnya.
Ketiga, tim sukses pemenangan juga harus berperan optimal. “Selanjutnya timses pemenangan harus optimal dan melibatkan diri secara masif hingga tingkat grassroot, bahkan jika bisa mereka juga jadi jurkam di keluarga, saudara, dan wilayahnya masing-masing,” terangnya.
Keempat, memiliki strategi dan taktik yang bagus, kreatif, inovatif, dan menarik untuk mendapatkan dukungan. “Selanjutnya harus memiliki strategi dan taktik yang bisa dikolaborasikan dengan tim saat bersentuhan dengan masyarakat di lapangan,” terangnya.
Kelima, jika ingin berhasil dalam Pilkada maka harus memiliki dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki, baik partai politik pengusung ataupun tim suksesnya. “Memaksimalkan sarana dan prasarana juga tak kalah penting dalam memenangkan paslon di kontes pilkada serentak kali ini, karena meski banyak fasilitas jika tidak pandai dan cerdik memanfaatkan maka akan mengalami banyak kesulitan dan kendala, termasuk dunia medsos harus dimanfaatkan,” jelasnya. (Izzudin)