PWMU.CO – Di berbagai sekolah Muhammadiyah Jawa Timur, sudah banyak program membekali siswa untuk menghafal al-Qur’an. Untuk itulah, Tajdied Center berusaha untuk menyatukan banyak “lidi” ini menjadi “sapu” untuk digerakkan menjadi kekuatan besar. Maka, lahirlah komitmen bersama “Gerakan Muhammadiyah Menghafal Al-Qur’an”.
(Baca: Ini Dia Dua Hafidz Bersanad, Santri Muhammadiyah Madura)
“Sebagai start awal, kami bersama 40 sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur sudah me-launching program Gerakan Muhammadiyah Menghafal,” jelas Ketua Tajdied Center, Misbahul Munir kepada pwmu.co (22/4). Tajdied Center adalah institusi di bawah naungan PT Daya Matahari Utama (DMU), Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) Jatim yang khusus menangani pembelajaran al-Qur’an, baik membaca, menulis, menghafal, dan memahaminya.
Launching sendiri telah dilakukan sepekan lalu, (15/4). Perwakilan 40 lepala Sekolah dan Koordinator guru BTQ (Baca Tulis al-Qur’an) mencanangkan tekad bersama menjadikan sekolah Muhammadiyah sebagai sekolah Qur’an. “Gerakan ini merupakan manifestasi dari kelanjutan program Tilawatil Qur’an yang telah sukses dijalankan selama ini,” jelas Misbahul Munir.
(Baca: Tajdied Center, dari Muhammadiyah untuk Umat dan Metode Tajdied Merambah Kalimantan)
Untuk diketahui, Tajdied Center mencanangkan setidaknya 3 program yang berkaitan dengan pembelajaran al-Qur’an. Yaitu Tilawatil Qur’an (membaca al-Qur’an), Tahfidzul Qur’an (menghafal al-Qur’an), serta Tafhimul Qur’an (memahami al-Qur’an). Sementara Gerakan Muhammadiyah Menghafal sendiri diimplementasikan dalam bentuk 3 aksi. Yaitu siswa menghafal, guru menghafal, dan orangtua menghafal. “Jadi selain siswa, para guru dan orangtua juga harus menjadi teladan dalam menghafal al-Qur’an,” jelas Munir.
Gerakan Menghafal Al-Quran ini sebenarnya sudah memasuki tahun ketiga dalam program Tajdied Center. Tapi memang belum se-massif sebagaimana komitmen 40 sekolah Muhammadiyah itu, yang kemungkinan juga akan bertambah. Meski masih “tercecer”, tapi tidak sedikit sekolah yang menggunakan Metode Tajdied telah menelorkan siswa-siswa hafal 2 juz, dan tahun ini menginjak juz ke-3.
(Baca: Penghargaan Kementerian Hukum dan HAM untuk Tajdied Center)
“Namun, masih ada pula sebagian yang baru finish di juz 30,” jelas General Manajer PT DMU, Fathul Mufid. Menurutnya, berdasarkan pengalaman dua tahun berjalan untuk program “menghafal”, Tajdied Center terus mengembangkan berbagai terobosan untuk menghilangkan berbagai kesulitan menghafal. “Dari pengalaman dua tahun itulah, kami saat ini sudah memiliki design sekolah tahfidz yang mentargetkan siswa-siswi SD Muhammadiyah lulus dengan kompetensi minimal hafal 3 juz.”
Dalam launching ini juga disepakai bahwa Gerakan Muhammadiyah Menghafal Al-Qur’an menargetkan wisuda bersama di Surabaya pada tahun 2017 mendatang. Sudah tentu, sebagai kompetensi yang bagi sekolah Muhammadiyah, program ini didukung penuh oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PWM Jatim.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Bidang ISMUBA , Muadz MAg, berharap sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk menyukseskan program ini. Tidak terkecuali, tidak melewatkan wisudanya pada tahun depan. “Semua sekolah harus berlomba-lomba untuk mengirimkan sebanyak-banyaknya sebagai peserta wisuda pada tahun depan,” harapnya. (laili)