PWMU.CO – Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja lembaga-lembaga bantuan dari Indonesia—termasuk Muhammadiyah Aid—yang terlibat dalam misi kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya, Myanmar yang ada di Bangladesh.
Demikian disampaikan dr Corona Rintawan, salah satu anggota tim Muhamamdiyah Aid, langsung dari Jamtholi Ukhya Camp, Banglaedsh, Rabu (28/1/18)
Dalam kunjungan yang berlangsung Ahad (28/1/18) lalu, Joko Widodo juga menyampaikan komintmen pemerintah RI untuk mendukung kegiatan kemanusiaan di Bangladesh.
Di hadapan Presiden, tim Muhammadiyah Aid menyampaikan komitmen untuk “bertahan” di Bangladesh hingga 31 Desember 2018.
“Program Muhammadiyah Aid yang sedianya akan berakhir Mei 2018, diputuskan diperpanjang,” ungkap Corona yang merupakan anggota tim dari RS Muhammadiyah Lamongan.
Menurutnya, core competence (keahlian utama) Muhammadiyah di bidang kesehatan telah diakui banyak pihak. “Tim Muhammadiyah menjadi penanggung jawab sekaligus Pelaksana Medical Centre IHA (Indonesia Humanitarian Alliance) dengan klinik rawat jalan bagi pengungsi di Jamtholi Camp,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, klinik rawat jalan kesehatan dalam perkembangan selanjutnya juga menjadi Psychology Center, tempat bermain anak-anak pengungsi. “Trauma healing dalam rangka memulihkan anak-anak dari rasa takut diisi dengan kegiatan mengaji, membaca, menulis, menggambar, dan menyanyi. Selesai acara, kepada anak-anak dibagikan buah dan biskuit sebagai hadiah,” jelas dia.
Dengan izin Allah Swt, tambahnya, amanah keluarga besar Muhammadiyah sebesar kurang lebih Rp 20 milyar untuk saudaranya di pengungsisan bisa disalurkan.
“Semoga berkah. Insyaallah Muhammadiyah sepi ing pamrih rame ing gawe,” ucapnya. (Kristanto)