PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik melalui Lazismu memiliki komitmen kuat dalam melakukan kaderisasi, khususnya mempersiapkan kader ulama.
Salah satunya memberikan beasiswa kepada kader-kader Muhammadiyah dari keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke bawah untuk melanjutkan studinya ke jenjang kuliah.
Sejak tahun 2014 sudah ada tiga orang kader Muhammadiyah yang beruntung mendapat beasiswa dari Lazismu Gresik. Ketiganya berasal dari Pulau Bawean. Ketiga kader yang mendapatkan rekomendasi dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Bawean, yaitu Sangkapura dan Tambak itu adalah Sawaluddin Eka Saputra, berasal dari Desa Kotakusuma Kecamatan Sangkapura, Muhammad Muqsith, dan Ira Indriyani dari Desa Kepuh Teluk Kecamatan Tambak.
Ketiganya menempuh perkuliahan di Surakarta dan Yogyakarta. Sawaluddin Eka Saputra dan Muhammad Muqsith kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus mengikuti program perkaderan di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Solo.
Sedangkan Ira Indriyani kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sekaligus mengikuti program perkaderan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta. Kedua program tersebut di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Saat agenda rapat rutin Lazismu Gresik, Senin (22/1/18), di Kantor Lazismu di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, salah seorang kader penerima beasiswa tersebut hadir, yaitu Sawaluddin Eka Saputra, atau yang biasa dipanggil Eka.
Kehadirannya adalah untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada Lazismu, khususnya kepada Kantor Layanan (KL) Lazismu Sangkapura-Bawean dan Lazismu Gresik yang telah membiayai kuliahnya dan dua rekannya dari Pulau Bawean.
Di samping itu Eka juga melaporkan perkembangan studinya selama di kampus UMS maupun di Pondok Shabran. “Saya merasa sangat senang dengan perkaderan yang dilaksanakan oleh Lazismu. Di Solo saya betul-betul dididik menjadi kader Muhammadiyah, karena di Pondok Shabran, dosen Kemuhammadiyahan-nya merupakan tokoh-tokoh di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, seperti Pak Sukriyanto AR, Pak Rosyad Soleh, dan Pak Muchlas Abror serta dosen-dosen yang kompeten lainnya lulusan Timur Tengah,” ungkapnya.
Dia berharap program beasiswa kader ini terus berlanjut khususnya untuk kader Muhammadiyah dari Bawean dan Kabupaten Gresik lainnya.
Abdul Rozaq, Ketua Lazismu Gresik menyampaikan saat ini ketiganya sedang aktif menempuh perkuliahan.
Eka semester 8 Program Studi Pendidikan Agama Islam, Muhammad Muqsith semester 6 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam UMS Surakarta. Sedangkan Ira Indriyani semester 4 program studi Tafsir Hadits, Fakultas Ushuluddin di UAD Yogyakarta.
Tak hanya aktif di perkuliahan, ketiganya juga aktif menjadi aktivis organisasi otonom Muhammadiyah di tempatnya masing-masing.
Eka pernah sebagai ketua Bidang Kaderisasi Komisariat IMM Pondok Hajjah Nuriyah Shabran dan Komisi Eksternal Korkom IMM UMS.
Muhammad Muqsith saat ini menjabat Ketua Umum IMM Komisariat Pondok Hajjah Nuriyah Shabran serta Ketua Bidang Riset dan Pengembangan (RPK) IMM Cabang Sukoharjo. Sedangkan Ira aktif dalam kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Tarjih Muhammadiyah (IMTM).
Berbekal ketekunan dan kemauan sungguh-sungguh, ketiganya bisa menjalani semua aktivitasnya dengan tertib dan lancar.
“Terbukti dengan nilai di kartu hasil studi mereka yang relatif diatas rata-rata” ungkap Rozaq.
Pada kesempatan tersebut Rozaq berterima kasih kepada Kantor Layanan Lazismu Sangkapura-Bawean yang telah membiayai dua dari tiga kader ulama Muhammadiyah tersebut.
Rozaq berharap, kelak setelah ketiganya selesai studinya, bisa kembali ke daerah asal untuk menyemarakkan dan menggembirakan gerakan dakwah Muhammadiyah.
Untuk itu komitmen tertulis dari ketiganya untuk kembali ke Pulau Bawean segera dikonsep. (Kemas SR/SES)