PWMU.CO – Masjid At Taqwa, Jalan Platuk Kecamatan Kenjeran, Surabaya ikut menggelar shalat Khusuf (gerhana bulan), Rabu (31/1/18) malam. Tidak kurang dari 300 jamaah hadir.
Sebelum melaksanakan shalat, Ustad Nawawi, salah satu takmir masjid, menerangkan tata cara shalat gerhana, karena sebagian jamaah belum pernah melaksanakannya.
“Jumlah rakaatnya ada dua. Setiap rakaat, ada dua rukuk dan dua sujud,” terangnya.
Bertindak sebagai imam adalah Lukman Harianto, dari Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran. Sedangkan khatibnya Drs Muhammad Arifin MAg, Wakil Ketua PCM Kenjeran Bidang Majelis Pelayanan Sosial.
Arifin menjelasakan, “Kita diberi oleh Allah pendengaran, penglihatan, dan pikiran. Sekarang bagaimana kita mengunakan indra kita supaya bisa menjadi hamba Allah yang bersyukur?”
Dia melanjutkan, menggunakan pendengaran di antaranya dengan mendengarkan ayat-ayat Allah atau segera merespon adzan. “Kita mendengarkan panggilan-Nya kita wajib melaksanakan shalat 5 waktu.”
Sementara dengan penglihatan, ujarnya, kita bisa melihat tanda kekuasaan Allah itu. “Dan salah satu peristiwa yang sangat luar biasa adalah gerhana bulan ini. Yaitu kita melihatnya dan melaksanakan shalat, mengucapkan kalimat takbir, serta berdzikir kepada Allah.”
Arifin juga berpesan kepada jamaah agar tidak menyambut fenomena gerhana bulan dengan cara-cara lain, selain yang dituntunkan Rasulullah. “Misalnya ketika ada gerhana, baik itu bulan maupun matahari, dikatakan sedang dimakan oleh Butho Besar. Itu tidak benar,” tegasnya. Dia mengajak jamaah untuk menyikapi fenomena alam dengan perspektif Islam.
Pengalaman mengikuti shalat gerhana yang kali pertama disampaikan Dhiya’an Firdaus Al’azam. “Saya shalat gerhana baru pertama kali ini, dan diminta oleh kepala sekolah, Pak Budi,” ungkap siswa kelas 6 MIM 25 Sidotopo Wetan Kecamatan Kenjeran itu.
Setelah shalat selesai, ratusan jamaah ini disuguhi nasi dengan lauknya gulai daging. Alhamdulillah. (Nashiiruddin)